Teknik pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif di PT Pyramide Paramount Indonesia Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Moh. Shouqi Hidayatullah |
Subject(s) | KIPA Local Content |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Udang vannamei memiliki beberapa keunggulan, antara lain udang vannamei bila diberi pakan memiliki respon yang lebih baik dari pada udang lainnya serta nafsu makan yang tinggi, sehingga pertumbuhannya relatif cepat, lebih tahan terhadap serangan penyakit dilingkungan yang kurang baik, dengan padat tebar cukup tinggi. Dari uraian di atas maka penulis mengambil topik dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir mengenai Teknik Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif pada PT. Pyramide Paramount Indonesia. Alasan penulis mengambil tambak intensif dikarenakan pada saat ini banyak tambak udang yang telah menggunakan teknologi tambak intensif kemudian pada tambak intensif tingkat produksi sangat tinggi di bandingkan dengan tambak tradisonal. Sedangkan untuk Pemilihan lokasi Kerja Praktek Akhir yakni pada PT. Pyramide Paramount Indonesia dikarenakan PT. Pyramide Paramount Indonesia merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri dan memiliki banyak pengalaman, sehingga menghasilkan udang yang berkualitas, serta memiliki fasilitas yang memadai sehingga memudahkan dalam memperoleh data. Kerja praktek akhir dilaksanakan di PT. Pyramide Paramount Indonesia Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan pada tanggal 19 maret – 06 Juni 2018. Lokasi tambak intensif milik PT. PPI berada di jalur pantura lamongan lokasi tambak berada pada perbatasan antara dua kabupaten yaitu Lamongan dan Tuban sehingga mempermudah akses transportasi. Sumber pasok air lautnya berasal dari sumur bor, sedangkan air tawar di ambil dari sumber sumur bor milik warga sekitar. Konstruksi petakan baik dasar, maupun pematangnya dilapisi menggunakan HDPE (Hight Density Polyetyline) dengan ketebalan 0,7 mm yang mampu bertahan 10-15 tahun dengan dilengkapi Autofeeder, anco dan saluran outlite yang berada pada tengah petakan. Persiapan tambak diawali dengan pembersihan petakan menggunakan KmnO4 (Kalium permanganat) sebanyak 0,02% tujuanya untuk membunuh kuman dan sterilisasi dan HCl (asam Klorida) sebanyak 5% untuk menghilangkan spora dan juga sebagai antiseptik dilanjutkan dengan pembersihan kincir selanjutnya dilakukan pengeringan selama 3-7 hari tujuanya agar memutus siklus hidup organisme pathogen. Pemasangan kincir pada awal penebaran di pasang sebanyak 10 kincir selanjutnya pada umur 30 hari ditambah menjadi 12 kincir. Persiapan air media dengan ketinggian air 120 cm, sterilisasi menggunakan Triklorit sebanyak 30 ppm kemudian dilanjutkan keesokan harinya menggunakan peroksida sebanyak 10 ppm tujuanya untuk membunuh plankton yang berbahaya dan bibit-bibit kuman yang masih menempel pada petakan. Benur didatangkan dari PT. Suma Situbondo berkualitas F1, penebaran dilakukan meskipun dengan belum tumbuhnya plankton pada petakan dengan ketinggian air 120 cm ditebar pada pagi hari dengan tujuan agar suhu tidak terlampau tinggi agar benur dapat mudah menyesuaikan suhu pada air media, di tebar sebanyak 424.316 ekor benur dengan luas 2740m² padat tebar 155 ekor/m². Padat tebar yang dipakai sudah sesuai dengan pendapat Amri (2003), bahwa kepadatan benur yang ditebar tergantung dari metode budidaya yang diterapkan, kondisi tambak (daya dukung), kualitas air dan sarana penunjang yang tersedia, seperti aerator (kincir air) dan pompa air. Pengelolaan pakan menggunakan blind feeding dengan dosis 3 kg/ 100.000 ekor benur,dengan penambahan pakan 0,2 kg setiap harinya sampai berumur 23 hari Pakan yang diberikan berupa pakan buatan. Pemberian pakan dilakukan 5 kali sehari yaitu pada pukul 07.00, 10.00, 13.00, 16.00 dan 19.00. Untuk pakan pasca blind feeding menggunakan acuan index dengan nilai (0,3-1,2) selanjutnya pemberian pakan sesuai dengan kontrol anco. Cara pemberian pakan pada umur 1 hari s/d umur 23 hari dilakukan dengan pemberian secara manual selanjutnya umur 24 hari sampai panen menggunakan autofeeder. Hasil parameter kualitas air suhu sore 27 ⁰C - 32 ⁰C dan pada malam hari suhu 26 ⁰C – 30 ⁰C , hal ini didukung oleh pernyataan Haliman dan Adijaya (2005), bahwa suhu optimal bagi pertumbuhan udang berkisar antara 26 - 32º C. salinitas 28 – 30 ppt, pH rata-rata pada pagi yaitu 7,14 – 8,32 sedangkan sore hari 7,55 – 8,34, DO pada sore hari berkisar antara 6.33 ppm – 7.56 ppm dan pada malam hari 3.92 ppm - 5.55 ppm. Pada PT. PPI dilakukan perbaikan mutu berupa 2 macam perlakuan yang pertama dengan membuangan lumpur yang terkumpul di sentral drein dilakukan pada setiap paginya kemudian perlakuan yang kedua yakni dengan pemberian saponin sebanyak 1 ppm tujuanya agar mengencerkan air apabila air tersebut pekat. Pengendalian hama yang dilakukan di PT. PPI yakni dengan cara memasang Crab Protecting Device mengelilingi areal tambak kemudian di tambah dengan membersihkan rumput di sekitar petakan tambak untuk mencegah adanya hama yang bersarang pada rumput, pada PT.PPI selama praktek berlangsung hingga panen tidak di temukanya penyakit yang menyerang pada udang hal ini dikarenakan pada saat proses persiapan sangat baik ditinjau dari pembersihan petakan menggunakan KMnO4 sebnayak 0,02 % dan HCl sebnayak 5 % dan dilanjutkan dengan sterilisasi air menggunakan triklorit sebnayak 30 ppm dan peroksida sebanyak 10 ppm. Monitoring pertumbuhan yang dilakukan memiliki 3 tujuan, yaitu pengamatan terhadap pertumbuhan, populasi dan kesehatan udang. Kegiatan monitoring dapat dilakukan dengan sampling. Kegiatan sampling dilakukan mulai saat umur 40 hari dan kemudian dilanjutkan 7 hari sekali. Hal ini sesuai dengan Balio dan Tookwinas (2002), bahwa monitoring pertumbuhan dilakukan dengan interval waktu seminggu sekali. Berikut ini hasil dari monitoring pertumbuhan rata-rata ADG yang didapat 0,41 dengan ABW 22.06 gr size 45. Sebelum panen dilakukan persiapan awal yaitu mempersiapkan wadah pengankutan yang terbuat dari waring dengan kapasitas 50 kg dilakukan 10 hari sebelum panen berlangsung, selanjutya dilakukan pemasangan pompa submarsieble dengan kapasitas 8 dim dilakukan pada sore 1 hari sebelum pemanenan. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari pukul 08.30 WIB hal ini dilakukan agar memberi kesempatan udang untuk mengeraskan moltingan agar terhindar dari kerusakan saat panen berlangsung sebelum proses panen dilakukan terlabih dahulu sampling untuk mengetahui ukuran udang yang akan di panen dan didapatakan udang dengan bobot rata-rata udang 23.27 gr/ekor dengan size 42.97 umur 84 hari ..Hasil panen sebanyak 8.675 kg/8.6 ton dengan total pakan 10.596 kg/10.5 ton didapatkan FCR sebanyak 1.21 dengan SR 87.72 % |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |