Teknik Pembesaran Udang Vannamei (litopenacus vannamei) Secara intensif. di di PT. Ndaru Laut Desa Sukadana Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. + CD
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | I Putu Sukma Widiya Utama |
Subject(s) | KIPA Local Content |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | PT. Ndaru Laut telah lama berdiri sejak tahun 2006 dan hingga saat ini masih melakukan budidaya udang vannamei secara intensif. Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis tertarik untuk melakukan Praktek Kerja Akhir di PT Ndaru Laut dengan judul Teknik Pembesaran Udang Vannamei Secara intensif. Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan produksi udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dalam 1 siklus usaha di PT. Ndaru Laut. Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan selama 80 hari, terhitung mulai dari tanggal 19 Maret 2018 sampai dengan tanggal 6 Juni 2018 di PT. Ndaru Laut Desa Sukadana Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. PT. Ndaru Laut terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Luas lahan 2,5 ha, dengan 12 petak produksi dan 2 petak tandon. Wadah pemeliharaaan beton. Lokasi berada 10 m dari bibir pantai dan 3 m dpl. Dekat dengan pemukiman warga dan Akses transportasi yang memdukung. Sumber air laut berada 100 m dari pompa kearah laut dan Sumber air tawar dari sumur bor. Proses pengeringan dimulai dari penyemprotan air tawar dengan tekanan tinggi, setelah itu kotoran dikumpulkan pada central drain selain itu pembersihan peralatan tambak yaitu: kincir air, tutup kincir, rakit, pemberat, alat pengambil sampel air dan anco. Proses pengeringan berlangsung selama 10 – 14 hari. Perbaikan dilakukan bilamana terdapat kerusakan pada petakan seperti kebocoran di dasar atau dinding petakan akibat beton yang retak-retak, kerusakan saluran air, anco, jembatan anco, dan rakit. Pemasangan dan penataan kincir. Petak A2 dipasang kincir sebanyak 10 unit dan turbin sebanyak 2 unit. Pengisian air berasal dari sumber air laut, tidak dilakukan treatmen di petak treatmen (tandon 1) tapi langsung dilakukan treatmen di petak produksi A2 (2600 m2) dengan pengisian air 120 cm. Sterilisasi pertama dilakukan pemberian Cuprisulfat (CuSO4) dengan dosis 1 ppm bertujuan untuk membasmi tritip, molusca dan lumut. Selanjutnya menggunakan Trichlor kandungan 90% dengan dosis 40 ppm sebagai desinfektan, diaduk dengan kincir selama 24 jam untuk menghilanhkan residunya. Penumbuhan plankton dimulai dari pemberian kapur Dolomit CaMg(CO3)2 dengan dosis 5 ppm dan probiotik Delvi dosis 0,2 ppm sebagai sumber nutrisi untuk plankton. Dolomite difungsikan untuk menambah unsur Mg pada perairan yang dapat dimanfaatkan plankton untuk berkembang dan fotosintesis, sedangkan probiotik Delvi berfungsi untuk merangsang tumbuhnya plankton dan memberikan mikroba-mikroba baik pada perairan sejak dini. Penebaran benur dilakukan pada sore hari jam 18.00 WITA. Benur yang ditebar dari Hatchery PT. Ndaru Laut Banyuwangi dan merupakan benur F1 yang bersertifikat SPF. Jumlah benur 353.600 ekor dengan kepadatan 136 ekor/m2. Sebelum benur ditebar dilakukan Aklimatisasi suhu ±60 menit pada bak fiber, kemudian benur ditebar secara perlahan – lahan. Jenis pakan yang digunakan berasal dari PT. Suri Tani Pemuka, dengan bentuk crumble dan pellet. Pada awal pemeliharaan digunakan program blind feeding, pemberian pakan 4 kg/ 100.000 ekor udang, Progam pakan blind feeding ini digunakan pada awal tebar hingga udang berumur 25 hari. Penghitungan program pakan buta berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman teknisi. Feeding rate adalah dosis pemberian pakan yang sudah di tetapkan dari pengalaman teknisi. Anco digunakan untuk pengontrolan pakan, mengetahui nafsu makan dan kesehatan udang. Pemberian pakan dianco dimuali saat udang umur 15 hari untuk melatih udang naik ke anco. Frekuensi pemberian pakan yang dilakukan yaitu 5 kali sehari dari awal penebaran hingga panen, yaitu pukul 07.00, 11.00, 15.00, 19.00, dan 23.00 WITA. Pemberian pakan secara manual pada blind feeding program dan menggunakan automatic feeder setelah blind feeding hingga panen. Pakan disimpan digudang dengan sirkulasi udara lancar, terdapat papan alas, tidak lembab dan tidak bocor atau terkena sinar Matahari langsung. Untuk menjaga kualitas air tetap pada kondisi optimal dapat dilakukan antara lain: Pembuangan lumpur dilakukan mulai saat udang berumur 21 dan pembuangan melalui pembukaan Central drain dan penambahan air dengan kran kecil. Aplikasi kapur Dolomit dan kaptan dengan dosis 5 ppm atau tergantung kondisi perairan. Probiotik yang digunakan Delvi 0,2 ppm. Penebaran dilakukan setiap 6 hari sekali dengan cara menebarkan probiotik secara merata ke petakan. Monitoring kualitas air yang dilakukan yaitu parameter kualitas air suhu berkisar 22,1 oC – 28,9 oC pada pagi hari, 24,5 oC - 34,5 oC pada sore hari, salinitas rata-rata 30-32 ppt, DO rata-rata pada malam hari 2,86 – 4,79 ppm, pH rata-rata pagi 7,9 - 9,3 dan rata-rata pH sore 8,1 - 9,7, kecerahan rata-rata 20 - 65 cm, alkalinitas rata-rata 102,2 – 175,2 ppm, NH4 rata-rata 0-7 ppm, dan NO3 rata-rata 17-50 ppm. Monitoring pertumbuhan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan udang. Udang mulai disampling pada umur 43 hari menggunakan jala yang dilakukan disatu titik pada waktu pagi hari. Diperoleh hasil sampling pada petak A2 berkisar antara 0,2 – 0,57 gram. Tindakan pengendaliaan hama dan penyakit yang dilakukan hanya pada waktu awal persiapan, mulai pengeringan, sterilisasi air, dan penggunaan air yang sudah melalui tahap treatmen dan dilakukan pencegahan masuknya hama ke petakan dengan memberi CPD di petakan. Sedangkan penyakit tidak ditemukan penyakit yang menyerang petak A2. Pencegahan yang dilakukan dengan pengunaan benur berkualitas, bersertifikat SPF, treatment air sebelum digunakan pada petak treatmen (tandon 1) dengan trichlor dosis 30 ppm, dan penggunaan pakan bermutu, tepat guna dan tepat dosis. Panen yang dilakukan adalah panen total. Waktu pemanenan pada pagi hari. Cara pemanenan yaitu dengan membuka pintu out-let dan diikuti dengan pemasangan jaring kondom, sehingga udang yang keluar tertampung dijaring. Setelah pemanen, hasil panen dicuci dengan air bersih, direndam dengan air es, disortir, ditimbang, dan dimasukan di box penyimpanan, di box penyimpanan disusun bagian dasar es selanjutnya udang dengan ketebalan masing-masing 10 cm dan pada bagian atas es. Dapat disimpulkan bahwa Unit tambak PT. Ndaru Laut Karangasem dapat digolongkan dalam skala usaha yang sedang. Fasilitas budidaya yang digunakan dalam pembesaran udang vannamei telah tersedia dengan baik. Proses produksi pada pembesaran udang vannamei yang dilakukan telah dilaksanakan dengan baik. Produksi hasil pembesaran udang dikatakan baik dengan total panen 7.642 kg, FCR sebesar 1,01 %, dan tingkat kehidupan (SR) 95,2 %. Disarankan sebaiknya Penerapan biosecurity lebih ditekankan dan menjaga konsistensi dalam pelaksanaannya. Dan perlu adanya pengelolaan air limbah buang dari aktifitas produksi tambak udang sebelum air buangan langsung terbuang ke laut, agar lingkungan perairan sekitar tetap terjaga dan berkelanjutan. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |