Pengelolaan kualitas air pada pembesaran udang vannamei (litopenacus vannamei) di PT. Andulang Shrimp Farm Desa Andulang Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Dyan Denalla |
Subject(s) | KIPA Local Content |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2018 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | DYAN DENALLA. 15.3.02.047 Pengelolaan Kualitas Air Pada Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif ditambak PT. Andulang Shrimp Farm Desa Andulang Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Dibawah bimbingan Bapak Ir. Moh. Zainal Arifin, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Teguh Harijono, MP selaku Dosen Pembing II. Udang vanamei atau biasa juga disebut udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang introduksi. Keunggulan yang dimiliki udang vannamei antara lain, tahan terhadap penyakit bercak putih (White Spot Syndrome Virus), padat tebar tinggi, pertumbuhan lebih cepat, memiliki kisaran suhu dan salinitas yang luas. budidaya udang ini menjadi perhatian besar bagi para pembudidaya udang dan pengusaha tambak sebagai salah satu komoditas yang menjanjikan, baik untuk pasar local maupun internasional (Rufiati 2006). Untuk memenuhi besarnya permintaan pasar, maka perlu digunakan sistem budidaya udang vanamei secara intensif. Namun pola budidaya udang vanamei menggunakan sistem intensif bukan tanpa hambatan. Dengan kepadatan tebar yang tinggi, jumlah pakan yang diberikan dituntut dengan jumlah yang besar dapat menurunkan kualiatas air. Penurunan kualitas air ini akan menyebabkan udang stress dan menimbulkan penyakit sehingga sering menyebabkan kegagalan dalam kegiatan pembesaran udang. Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mengikuti semua kegiatan pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif yang dilakukan di ditambak PT. Andulang Shrimp Farm. Adapun Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah 1. Mengetahui produksi seperti Biomass, SR, Size, dan FCR pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dalam satu siklus usaha. 2. Mengetahui hubungan produksi udang (Litopenaeus vannamei) dengan pengelolaan kualitas air ditambak PT. Andulang Shrimp Farm Kerja Praktek Akhir (KPA) akan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret sampai 06 Juni 2018 ditambak PT. Andulang Shrimp Farm Desa Andulang Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam Kerja Praktek Akhir ini adalah metode survey, magang dengan menggunakan pola partisipasi langsung. Sumber data yang dikumpulkan pada Kerja Praktek Akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi (pengamatan), Interview atau wawancara dan partisipasi aktif. Teknik pengolahan data berupa editing dan tabulating. Teknik analisa data berupa dat teknis yang diarahkan untuk mengetahui masalah – masalah yang terjadi pada pembesaran udang vannamei, sehingga dapat dilakukan evaluasi dan analisa mengenai letak kesalahan dalam proses pembesaran jika terjadi kegagalan panen. Adapun data- data teknis yang akan dikumpul antara lain data kualitas air dan data produksi seperti ABW, ADG, SR, populasi dan biomass. Dalam persiapan lahan dan media yang dilakukan di PT. Andulang Shrimp Farm dalam persiapan lahan antara lain kegiatannya meliputi perbaikan kontruksi berupa kebocoran, robek ,kerusakan saluran air ,anco, jembatan anco,rakit dan peralatan lainya. Pembersihan dilakukan setelah panen berupa pembersihan tritip,lumut. Pengeringan berlangsung 10 – 15 hari. Pemasangan sarana petakan berupa kincir,central drain,water level dan lain- lain. Persiapan air media pada saat persiapan langsung dilakukan pada petakan dengan ketinggian awal 120 dan ditreatment langsung dengan TCCA (Trichlor Caporit Acid) dengan dosis 25 ppm, penumbuhan plankton dilakukan dengan penebarab pupuk ZA dengan dosis 5 ppm, fermentasi 33 ppm. Benur yang ditebar benur yang berkualitas baik yaitu benur yang digunakan merupakan keturunan pertama (F1) dari hatchery Ndaru Laut Situbondo yang dilengkapi dengan sertifikat SPF (Specific Pathogen Free) sehingga kualitas benur terjamin dan benur memasuki PL 9 dengan panjang benur 8 – 10 mm sehingga keseragaman benur dan tingkat pertumbuhan tinggi. Padat tebar benur dalam petak C2 dengan luasan 2.524 adalah 185 ekor/m2 dengan jumlah tebar 466.620 ekor. Pengelolaan pakan sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan ada program pakan yaitu dengan menggunakan blind feeding pada pasca blind feeding DOC 1 -20 hari dan program pakan berdasarkan dengan kontrol anco pada DOC 21 hingga panen. Dosis 2 kg / 100.000 ekor benur/hari Frekuensi 4 kali sehariTotal Pakan Selama Blind Feeding = 456 kg . Frekuensi 5 kali sehari Penambahan dan pengurangan pakan berdasarkan kontrol anco Total Pakan Pasca Blind Feeding = 7078 kg. Total Pakan Selama Pemeliharaan = 7534 kg Pengelolaan kualitas air menggunakan sistem tertutup (close sistem). Pergantian dan penambahan air dilakukan secara terjadwal 10 hari sekali, Pergantian air awal dilakukan pada DOC 20, dengan penambahan 10 cm. Penyiponan awal dilakukan pada DOC 20 saat mendekati masa panen penyiponan dilakukan setiap hari , pembuangan plankton mati (Klekap) dilakukan secara rutin, aplikasi probiotik 30 ppm disesuaikan dengan nilai parameter kualitas air dilakukan setiap hari, dan aplikasi kapur dengan dosis 1 ppm diaplikasikan berdasarkan hasil dari monitoring parameter kualitas air.Dari hasil monitoring parameter kualitas air didapatkan hasil sebagai berikut: Suhu (28,3 – 32,2°C), DO (3,5 – 4,42 ppm), pH (7,4 – 8,6), Salinitas (27 – 35 ppt), Alkalinitas (98 – 150 ppm), TOM (28,51 – 89,85). Sedangkan pada minggu ke- 6 hingga minggu ke- 10 terjadi kenaikan yang melebihi batas optimal seperti: Kecerahan (90 – 15 cm), Amonium NH4 ( 1 – 8,5 ppm), Nitrit NO2 ( 0,10 – 9,5), Phospat (0,25 – 18 ppm),Plankton yang mendominasi adalah jenis dari Green Algae, Diatom,Dinoflagelata, Blue Green Algae,Monitoring Bakteri berupa Total Vibrio Colouni (TVC) dan Total Bakteri Colouni Monitoring pertumbuhan sampling dilakukan setiap 10 hari sekali,dengan laju pertumbuhan ABW dari 0,18 -17,83 gr dan ADG dari 0 -0,46 gr.Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan dengan , adanya penerapan biosecurity yaitu dengan adanya bak cuci tangan dan peralatan yang berbeda untuk setiap petak. Hama yang ditemukan berupa ular, biawak,burung penangan ditangkap secara langsung. Penyakit yang ditemukan selama pelaksanaan KPA adalah White Feces Disease (WFD) Panen dilakukan dengan 2 sistem panen yaitu panen parsial dan panen total dari hasil panen panen petak C2 didapatkan hasil yang didapatkan. hasil sebanyak 1.154 kg dengan size 84 kg/ekor dan panen total sebanyak 5.958,48 kg dengan size 56 ekor/kg . Dari hasil Kerja Praktek Akhir (KPA) yang telah dilaksanakan di Tambak PT. Andulang Shrimp Farm maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan Kualitas air sudah cukup baik dibuktikan dengan • Pengukuran parameter kualitas air yang terjadwal dengan kisaran pungukuran sudah di batas optimal seperti: Suhu (28,3 – 32,2°C), DO (3,5 – 4,42 ppm), pH (7,4 – 8,6), Salinitas (27 – 35 ppt), Alkalinitas (98 – 150 ppm), TOM (28,51 – 89,85). Sedangkan pada minggu ke- 6 hingga minggu ke- 10 terjadi kenaikan yang melebihi batas optimal seperti: Kecerahan (90 – 15 cm), Amonium NH4 ( 1 – 8,5 ppm), Nitrit NO2 ( 0,10 – 9,5), Phospat (0,25 – 18 ppm). 2. Pengendalian hama penyakit sudah cukup baik, akan tetapi masih ditemukan hama seperti biawak dan ular, dan penurunan kualiatas air pada minggu 6 – 10 menimbulkan terserang penyakit WFD sehingga diambil keputusan panen pada minggu ke- 11. 3. Pengelolaan kualitas air yang cukup baik dibuktikan dengan hasil produksi yang sudah baik dengan rincian tonase panen parsial 1.154 kg dengan size 84 gram/ekor dan tonase panen total 5.958,48 kg dengan size 56 gram/ekor sehingga diperoleh jumlah keseluruhan 7.113 kg dengan jumlah populasi 432.070 ekor, SR sebesar 92,60 %. Sedangkan saran yang dapat diiberikan pada PT. Andulang Shrimp Farm adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya untuk pengelolaan kualitas air lebih ditingkatkan kembali terutama pada bagian parameter kualitas air yang melebihi batas optimal. 2. Dalam pengelolaan limbah diharapkan lebih diperhatikan lagi penanganannya sebelum dibuang ke perairan umum agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan berdampak panjang dikemudian hari. 3. Untuk monitoring pertumbuhan udang dengan sampling jala sebaiknya dilakukan dibeberapa titik agar lebih mewakili .dan lebih akurat dalam menentukan berat rata-rata udang/ekor (ABW) dan laju pertumbuhan harian. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |