Produktifitas proses pembekuan fillet ikan tuna madidihang (Thunnus albacores) bentuk Loin di CV. Prima Indo Tuna, Kel. Bira, Kec. Tamalanrea, Makasar, Sulsel
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Yonathan Wicaksono |
Subject(s) | KIPA Local Content Prodi TPPP Fillet Tunai |
Classification | 0342/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Ikan merupakan bahan baku pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, tetapi mudah mengalami kemunduran mutu, Salah satu cara untuk mempertahankan mutu yaitu melalui proses pengolahan dalam bentuk fillet. Dalam upaya mengetahui produktivitas pada produk fillet ikan tuna, maka diperlukan pengukuran produktivitas. Melalui pengukuran produktivitas, perusahaan dapat mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu. Dari sudut pandang produsen, mengolah ikan segar menjadi fillet akan menambah nilai ekonomis pada ikan tersebut. Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah untuk mempelajari alur Proses Fillet ikan Tuna loin beku dan mengetahui tingkat produktivitas proses pembekuan fillet tuna loin di CV. Prima Indo Tuna Makassar Sulawesi Selatan. Adapun tujuan dari Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perhitungan produktivitas produk fillet produk ikan tuna loin beku di CV. Prima Indo Tuna Makassar Sulawesi Selatan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif meningkat atau menurun. Hal ini berguna sebagai informasi untuk mentusun strategi bersaing dengan prusahaan lain, sebab perusahaan yang produktivitasnya rendah biasanya kurang dapat bersaing dengan perusahaan yang produktivitasnya tinggi. Produktivitas filet ikan tuna meliputi : input dan output yang dihasilkan. Perhitungan nilai produktivitas ini untuk menentukan jumlah produk yang diolah dalam satu waktu. Produktivitas merupakan rasio hasil (barang dan jasa) dibagi dengan masukan (sumber daya). Manajer operasi memiliki tugas utama untuk meningkatkan (memperbaiki) rasio dari hasil atas masukkan, artinya bahwa peningkatan produktivitas bias dilakukan dengan peningkatan efisiensi. Menurut (Boy dalam Santoso dan Chandra, 2015) rumus pengukuran produktivitas adalah sebagai berikut : (Waktu Pengukuran)/(60(menit))× Total Karyawan = jumlah jam kerja (Total Bahan)/(jumlah jam kerja)=hasil produktivitas Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menggambarkan seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas lebih berorientasi pada keluaran dari pada masukan..Efektivitas menunjukkan kemampuan faktor produksi dalam menghasilkan produktivitas maksimum. Adelia ( 2011 ) Standar produktivitas perusahaan aalah sebagai berikut : Penerimaan bahan baku = 365 kg/jam/orang, potong kepala = 165 kg/jam/orang, Pengulitan dan perapihan = 75 kg/jam/orang, Pemotongan loin = 190 kg/jam/orang, Penyuntikan CO = 75 kg/jam/orang, Pengemasan = 70 kg/jam/orang. Pengamatan pada lot 1 kegiatan dilakukan oleh 2 orang dengan bahan baku 1200 kg dimulai dari pukul 08.10-09.46. sehingga hasil yang diperoleh yaitu 375 kg/jam/orang dengan efektifitas 102,7 %. Pengamatan 1 dilakukan pada lot 1 yang dimulai pada pukul 08.10-10.27 dengan melibatkan 3 orang dengan bahan baku 1200 kg. sehingga hasil yang diperoleh ialah 175kg/jam/orang dengan efektifitas 106,06 %. Pengamatan lot 1 dilakukan pada pukul 08.10-10.05 dengan bahan baku sebanyak 660 kg dengan melibatkan 4 orang karyawan. Sehingga hasil yang diperoleh adalah 83,5 kg/jam/orang dengan efektifitas 111,3 % Pengamatan lot 1 dilakukan pada pukul 08.10-11.04 dengan melibatkan 1 orang karyawan dengan jumlah bahan baku 595 kg sehingga hasil yang diperoleh adalah 205kg/jam/orang dengan efektifitas 107,8 %. Pengamatan pada lot 1 penyuntikan co dan pembungkusan dilakukan oleh 3 orang karyawan dan waktu mulai pada pukul 08.15-11.05 dengan bahan baku 595 kg. sehingga hasil yang diperoleh adalah 70,08 kg/jam/orang dengan efektifitas 93,33 %. Pengamatan pada lot 1 dilakukan oleh 5 orang karyawan dengan jumlah produk yang dikemas sebesar 595 kg dan waktu pelaksanaan yaitu dari pukul 08.15-09.45. sehingga hasil yang diperoleh adalah 79,33 kg/jam/orang dengan efektifitas 112 % Kesimpulan dari karya ilmiah praktek akhir ini adalah sebagai berikut : Proses pembekuan ikan tuna bentuk loin di CV Prima Indo Tuna meliputi penerimaan bahan baku, pembersihan ikan, pemotongan kepala, pembuangan kulit, daging hitam, dan perapihan, pemisahan mutu, pemotongan loin, penimbangan 1, penyuntikan CO, penyimpanan dingin, perapihan 1, penimbangan2, pemvakuman, perapihan dan penataan loin, pembekuan, pendeteksian logam, pengemasan dan penyimpanan Untuk perhitungan produktivitas memperoleh hasil penerimaan bahan baku 375 kg/jam/orang, potong kepala dan pembentukan loin 175,4 kg/jam/orang, pengulitan dan perapihan 86,3 kg/jam/orang, pemotongan loin 205,1 kg/jam/orang, penyuntikan gas CO 75 kg/jam/orang, packing 79,3 kg/jam/orang Untuk tiap tiap proses sudah memenuhi standar perusahaan dikarenakan karyawan bekerja dengan cepat dan tepat tanpa mengabaikan standar mutu produk akhir. Untuk proses penyuntikan gas CO masih belum memenuhi standar karena sering terjadi down time saat penggantian tabung CO dan mesin inject sering bermasalah. Saran pada kegiatan praktek ini adalah : sebaiknya karyawan proses dirolling dengan tujuan semua karyawan dapat terampil pada semua tahapan proses dilakukan perhatian lebih pada mesin inject CO agar down time tidak sering terjadi dan proses berjalan dengan lancar |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |