Dinamika Populasi Bakteri Vibrio sp pada pembesaran Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Jawa Tengah
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Deky Budi Hartono |
Subject(s) | KIPA Local Content Prodi TPPI Udang Vannamei |
Classification | 0372/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Udang vaname memiliki beberapa keunggulan dibanding spesies udang lainnya, diantaranya, produktivitas tinggi, masa panen lebih cepat, dan lebih resisten terhadap penyakit (Amri dan Kanna, 2008). Jenis bakteri yang sering memicu terjadinya penyakit ditambak adalah bakteri Vibrio sp. (Ruangpan & Kitao, 1991). Bakteri Vibrio sp. berada di dalam lingkungan perairan secara alami dan merupakan jenis bakteri yang mendominasi selama kegiatan budidaya udang. Bakteri Vibrio sp. memiliki sifat patogen oportunistik, yaitu organisme yang dapat berubah dari sifat saprofitik menjadi patogen apabila kondisi lingkungan dan inang yang memburuk. Oleh karena itu, keberadaan bakteri ini harus senantiasa dipantau selama masa pemeliharaan melalui penghitungan Total Vibrio Count (TVC). Bakteri Vibrio sp. di perairan memiliki batas ambang maksimal 104 CFU/ml, dan batas bakteri umum di perairan adalah 106 CFU/ml (Taslihan, 2004). Sedangkan Menurut Antony dan Philip (2006), jumlah total bakteri umum yang mendukung bagi budidaya udang sebesar 106 CFU/ml dan kandungan bakteri pathogen (vibrio) sebesar 103 CFU/ml. Jika total bakteri lebih dari 106 CFU/ml dan total vibrio kurang dari 103 CFU/ml secara mikrobiologi kondisi air cukup aman bagi budidaya. Populasi Vibrio sp. yang lebih banyak dibandingkan dengan populasi bakteri lain dapat menyebabkan penurunan tingkat kelulushidupan udang pada masa pembesaran. Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Akhir (KPA) ini adalah mengikuti seluruh kegiatan yang berhubungan mengenai dinamika populasi bakteri Vibrio sp. di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara serta meningkatkan keterampilan dalam memonitoring dinamika bakteri Vibrio dengan penghitungan total plate count (TPC) pada pembesaran udang vannamei. Tujuan dari Praktek Kerja Akhir (KPA) ini adalah untuk mengetahui kegiatan dan memperoleh pengetahuan tentang dinamika populasi bakteri Vibrio sp. pada pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan penghitungan total plate count (TPC) dan Total Vibrio Count (TVC) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Waktu pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini akan dilaksanakan mulai tanggal 4 Maret sampai dengan 24 Mei 2019 di BBPBAP Jepara. Metode yang digunakan adalah metode survey dan metode magang. Data yang akan diambil berupa data primer dan data sekunder (Nazir 2005) dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, kuisioner dan wawancara (Narbuko dan Achmadi 2005). Data yang diperoleh diolah melalui editing dan tabulating (Narbuko dan Achmadi 2005). Dari hasil analisa kelimpahan total bakteri pada sampel air budidaya menunjukkan populasi bakteri Vibrio sp. dalam air selama 8 minggu tertinggi terjadi pada minggu ke 4 di tambak K3 dengan total Vibrio sp. 5,2 x 104 cfu/mL dan terendah pada minggu ke 4 di tambak K2 dengan total Vibrio sp. 2,0 x 102 cfu/mL sedangkan total bakteri tertinggi pada minggu ke 4 tambak K3 dengan total bakteri 1,3 x 105 cfu/mL sedangkan terendah minggu pertama pada tambak K3 dengan total bakteri 8,0 x 102 CFU/mL. Hasil monitoring kelimpahan bakteri Vibrio sp. pada air pembesaran udang vannamei menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri telah melebihi ambang batas maksimal bakteri di perairan yaitu 104 = 10.000 CFU/ml, sehingga rentan terhadap IV serangan penyakit Vibriosis. Kelimpahan ini terjadi akibat kondisi lingkungan perairan yang tidak baik disebabkan oleh musim hujan dan banyaknya bahan organik dilihat dari hasil pengujian Total Organic Matter (TOM). Menurut Haliman dan Adijaya (2005), kualitas air tambak sangat erat hubungannya dengan kondisi kesehatan udang. Kualitas air yang baik mampu mendukung pertumbuhan secara optimal. Hal itu berhubungan dengan faktor stress udang dan dinamika populasi bakteri Vibrio sp. akibat perubahan parameter kualitas air di tambak Jumlah bakteri umum yang diperoleh pada air pembesaran udang vannamei menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri belum melewati ambang batas minimum bakteri umum diperairan yaitu masih dibawah 106 = 1.000.000 CFU/ml. Artinya jumlah bakteri umum yang ada di perairan masih dalam jumlah wajar. Beberapa parameter kualitas air yang dipantau di BBPBAP Jepara antara lain : 1) Parameter fisika meliputi suhu 2) Parameter kimia meliputi salinitas, pH, oksigen terlarut (DO), nitrit, fosfat, alkalinitas dan Total Organic Meter (TOM). Pada DOC 70 jumlah bakteri berangsur menurun karena dilakukannya pengendalian dengan cara pemberian probiotik yang mengandung bakteri Bacillus sp. dengan metode dicampur dengan pakan udang dan dapat langsung ditebar ke dalam perairan tambak. Hal ini sesuai dengan pendapat Yudiati et al., (2006) yang melaporkan bahwa bakteri probiotik yang berasal dari media budidaya pembesaran udang adalah potensial dan dapat menekan pertumbuhan bakteri pathogen diantaranya Vibrio sp. Bakteri tersebut berkompetisi dengan bakteri lain dengan berbagai cara seperti produksi senyawa inhibitor, pengembangan kemampuan mengikat Fe atau senyawa kimia tertentu untuk memperoleh energi (Verschuere et al., 2000). Pemberian probiotik memberikan efek menguntungkan seperti pengurangan kemampuan mikroorganisme pathogen dalam memproduksi toksin, menstimulir enzim pencernaan serta dihasilkannya vitamin dan substansi antimicrobial sehingga meningkatkan status kesehatan inang. Keuntungan lain penggunaan probiotik adalah dapat mengurangi tekanan negatif yang diakibatkan adanya hambatan pakan (berupa anti nutrisi) pada pakan karena probiotik mampu menstimulasi peningkatan ketersediaan zat gizi bagi induk semang (Fuller, 1992). |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |