Respon Patologi Ikan Gurami (Osphronemus gourmy) yang terinfeksi bakteri Mycobacterium fortuitum di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Nurdila Rahmatika
Subject(s) Ikan Kerapu
KIPA
Local Content
Prodi TPPI
Classification 0368/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Penyakit ikan akibat infeksi bakteri telah banyak menyebar di Indonesia. Penyakit tersebut selain dapat menimbulkan kerugian berupa kematian ikan dan dapat menurunkan kualitas ikan yaitu kesegaran, warna, dan cacat tubuh yang kesemuanya berpengaruh pada harga jual/nilai ekonomis ikan tersebut. Adapun kematian yang ditimbulkannya dapat mencapai 50%-100%. (Supriyadi dan Rukyani, 1990). Penyakit yang sekarang menjadi masalah pada usaha budidaya ikan adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang menyerang ikan gurami yaitu bakteri Mycobacterium fortuitum. Penyakitnya terkenal dengan sebutan “mycobacteriosis” atau sering juga di istilahkan dengan “fish tuberculosis”. Telah diketahui bahwa penyakit ini terutama menginfeksi ikan gurami (O. gouramy). Gejala klinis serangan, cara untuk deteksi dan diagnosa penyakit tersebut telah banyak diteliti (Supriyadi, 2010).
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah mendapatkan informasi baru mengenai dunia perikanan sesuai dengan bidang yang diambil, mengetahui respon patologi ikan gurami yang terinfeksi bakteri M. fortuitum, dan mengetahui teknik identifikasi bakteri dan metode histopatologi. Adapun manfaat dari Kerja Praktek Akhir ini adalah mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang perikanan khususnya mengenai bidang kesehatan dan penyakit pada ikan, meningkatkan pengalaman soft skill di dunia kerja.
Kerja Praktek Akhir ini telah dilaksanakan mulai tanggal 4 Maret 2019 sampai 24 Mei 2019 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Metode Kerja Praktek Akhir yang digunakan adalah survei dan magang (Nazir, 2014). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu editing dan tabulating. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Prosedur kerja meliputi alat dan bahan, persiapan isolat dan penyuntikan bakteri M. fortuitum pada ikan gurami, pengamatan gejala klinis dan tingkah laku, preparasi sampel ikan gurami yang terinfeksi alami dan buatan, diagnosa laboratorium (uji biokimia dan histopatologi) dan pencatatan hasil.
Hasil dari Kerja Praktek Akhir yaitu didapat inti mengenai morfologi, gejala klinis, uji biokimia, dan uji histopatologi dari ikan gurami sehat, ikan gurami infeksi alami, dan ikan gurami infeksi buatan. 1. Morfologi Ikan gurami sehat sirip dan sisik utuh. Ikan gurami infeksi alami lendir berlebihan, tubuh luka kemerah-merahan, sirip geripis. Ikan gurami infeksi buatan lendir berlebihan, tubuh kemerah-merahan, sirip geripis. 2. Gejala klinis ikan gurami sehat yaitu menunjukkan tingkah laku berenang normal, nafsu makan baik. Ikan gurami infeksi alami berenang miring/tidak seimbang, berenang di permukaan dan lamban, respon terhadap pakan kurang, organ dalam bengkak, dan terdapat nodul/bintil berwarna putih. Ikan gurami infeksi buatan berenang miring, cenderung berdiam diri di tepi, respon terhadap pakan kurang, organ dalam pucat dan bengkak. 3. Hasil uji biokimia ikan terinfeksi alami dan buatan menunjukkan positif terinfeksi bakteri M. fortuitum. 4. Hasil uji histopatologi pada organ hati, ginjal, dan limpa ikan gurami sehat menunjukkan jaringan normal tidak ada pembengkakan jaringan. Ikan gurami infeksi alami terjadi banyak kerusakan seperti kongesti, hipertropi inti, degenerasi, nekrosis dan terbentuknya nodul/granuloma. Ikan gurami infeksi buatan terjadi kerusakan berupa kongesti, hipertropi inti, dan degenerasi.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous