Identifikasi Penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada Udang Air Tawar dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta 1 Soekarno Hatta
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Aprilia Ira Susanti |
Subject(s) | KIPA Local Content Udang Air Tawar Prodi TPPI |
Classification | 0362/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki perairan luas dan hasil laut yang melimpah. Udang merupakan salah satu jenis komoditi perairan yang sangat disukai oleh masyarakat dalam dan luar negeri. Udang mengandung banyak nutrisi, sehingga mudah rusak dan akan mengalami penurunan kualitas. Kesegaran udang dapat dilihat berdasarkan warnanya yang cerah, mata bulat, hitam, mengkilat, kulitnya melekat kuat pada daging, tidak berlendir, daging padat, elastis dan tidak berbau busuk (Sugianto, dkk. 2015). Salah satu jenis virus yang menyerang udang air tawar dan dapat menimbulkan permasalahan serius yaitu WSSV (White Spot Syndrom Virus), dimana virus ini merupakan salah satu penyakit HPIK golongan 1 (Hama Penyakit Ikan Karantina) yang harus diwaspadai, selain karena termasuk spesies penyakit udang bukan endemik untuk wilayah Indonesia spesies virus ini dapat menimbulkan kematian massal dengan cepat pada semua jenis crustacean. Maksud pelaksanaan dari Kerja Praktek Akhir ini adalah mengikuti seluruh kegiatan Teknis Identifikasi Penyakit White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada udang air tawar dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di BBKIPM Jakarta I Soekarno Hatta. Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana teknis pemeriksaan penyakit White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada udang air tawar dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan memperoleh data tentang banyaknya sampel pengujian virus WSSV pada udang air tawar di BBKIPM Jakarta 1 Soekarno Hatta. Kegiatan pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan dari tanggal 4 Maret 2019 sampai dengan 24 Mei 2019 di Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta 1 Soekarno Hatta terletak di Gedung Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kecamatan Benda Kotamadya Tangerang Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah metode survey dalam upaya pengumpulan data. Metode survey adalah penyelidikan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual serta memaparkan tentang objeknya (Nazir, 1998). Sedangkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui dari partisipasi langsung (magang). Sistem magang adalah suatu belajar mengajar dalam bentuk praktek secara langsung di tempat yang digunakan untuk magang yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kompetensi dan kecakapan dalam membuat kreativitas, rasa percaya diri dan jiwa kewiraswastaan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan study literatur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing, tabulating dan analizing. Metode pemeriksaan virus yang digunakan di BBKIPM Jakarta 1 Soekarno Hatta ini menggunakan Metode PCR. Pemeriksaan ini dilakukan sesuai permohonan pengguna jasa yang akan mengirim ikan dan udang ke daerah tertentu dengan persyaratan tertentu. Metode PCR pada penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) ini menggunakan kit IQ 2000 dengan proses awal yaitu setelah sampel di nekropsi dilanjutkan dengan preparasi sampel yaitu pengambilan organ target, untuk pemeriksaan penyakit WSSV pengambilan organ target berupa insang dan kaki renang. Kemudian dilakukan Proses ekstraksi sampel dengan menggunakan lysis buffer, meliputi inkubasi, pemberian beberapa reagen dan larutan dan proses pencucian dan pemisahan supernatan dengan alat sentrifuge. Lalu dilanjutkan proses amplifikasi yaitu proses pemberian primer-primer kedalam DNA template. Selanjutnya DNA template dimasukkan kedalam mesin PCR pada step 1 ± 30 menit dan step 2 ± 40 menit dengan pengaturan program PCR sebagai berikut. Kondisi PCR WSSV IQ 2000 (Step 1): • Predenaturasi : 94ºC, 30 detik • Denaturasi : 94ºC, 15 detik • Annnealing : 62ºC, 15-30 detik • Ektension : 72 ºC, 20-30 detik • Final Ekstension : 72 ºC, 30 detik • Jumlah siklus : 20 Kondisi PCR WSSV IQ 2000 (Step 2): • Denaturasi : 94ºC, 20 detik • Annaeling : 62ºC, 20 detik • Ekstension : 72ºC, 30 detik • Final Ekstension : 72ºC, 30 detik • Jumlah Siklus : 24 Setelah tahap pada mesin PCR selesai selanjutnya proses elektroforesis dengan menggunakan gel agarose yang telah dilarutkan dengan TAE Buffer 1x. kemudian sampel yang sudah di PCR dimasukkan kedalam sumur-sumur yang telah dibuat dalam cetakan. Dimasukkan kedalam mesin elektroforesis ± ½ jam. Setelah itu gel diambil dimasukkan kedalam UV trasilluminator untuk mengetahui hasil pembacaan sampel tersebut positif atau negatif penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV). Hasil pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) di Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta 1 Soekarno Hatta, dari sampel yang didapat selama 3 bulan adalah sejumlah 30 sampel udang air tawar dengan hasil negatif sampel White Spot Syndrome Virus (WSSV). Dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) di Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta 1 Soekarno Hatta dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan menggunakan kit IQ 2000. Tahapan proses identifikasi White Spot Syndrome Virus (WSSV) meliputi: preparasi sampel, ekstraksi DNA, amplifikasi, elektroforesis dan pembacaan hasil. 2. Dari jumlah udang air tawar yang masuk diperoleh 30 sampel dengan hasil negatif WSSV. DAFTAR PUSTAKA Nazir. M. 1998. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Timur. Sugianto, Amelia, Jessica dan Budiono. 2015. Proses Pembekuan Udang di PT. Surya Alam Tunggal. Faculty of Agricultural Technology. Sidoarjo. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |