Teknik pembesaran udang vannamei (litospanaeus vannamei) secara intensif di PT Surya Windu Kartika, Desa Badean, Kec. Blimingsari, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Kurnia Sandi
Subject(s) Udang Vannamei
KIPA
Local Content
Prodi TBP
Pembesaran Udang
Classification 0304/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes KURNIA SANDI NIT 16.3.02.015. Teknik pembesaran udang vannamei (litopenaeus vannamei) secara intensif di PT. Surya Windu Kartika Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Di bawah bimbingan Bapak Ir. Muh Zainal Arifin MP selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ir. Teguh Harijono MP Selaku dosen pembimbing II.
________________________________________

Kerja Praktek Akhir dilaksanakan di PT. Surya Windu Kartika Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur pada tanggal 4 maret sampai dengan 24 Mei 2019. Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mempelajari teknik pembesaran udang vannamei secara intensif dan juga hasil produksi udang vannamei sebagaimana di terapkan di PT. Surya Windu Kartika Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Tambak PT. Surya Windu Kartika ini dibangun diatas lahan seluas 10 hektar. Sistem budidaya intensif yang ditinjau berdasarkan teknologi, pemberian pakan buatan dan padat tebar. Petak budidaya berjumlah 18 petak dan 5 petak tandon terbuat dari beton.Proses pengeringan berlangsung selama 7 – 14 hari dengan bantuan sinar matahari. Pada saat itu dilakukan permbersihan petakan dari sisa lumpur dan teritip yang menempel. Sterilisasi tambak menggunakan larutan kaporit dosis 200ppm. Pada Petak C8 menggunakan 16 kincir

Pengisian air pada tambak PT. SWK menggunakan air laut yang telah di endapkan dan disterilisasi di petak tandon dengan kaporit 20-30ppm sebelum dialirkan di di petak budidaya. Petak budidaya diisi dengan air sebnyak 30 cm diberi niclostop 2-3ppm didiamkan 24jam untuk memberantas teritip dan molusca lain. Kemudian air diisi sampai 140 dan diberi kaporit 30ppm kemudian didiamkan 3-7 hari. Penumbuhan plankton menggunakan pupuk Za 5ppm, TSP 1ppm, dan fermentasi 15ppm diberikan pukul 7.30 WIB.

Benur yang ditebar berasal dari hatchery Ayen Bali dengan stadia PL 12, luas petakan 3900m2 denganpadat tebar yang dipakai berjumlah 112 ekor/m². Dilakukannya aklimatisasi suhu sebelum penebaran benur.

Progam pakan blind feeding ini digunakan pada awal tebar hingga udang berumur 30 hari. Pakan awal 1kg/100.000 benur dengan penambahan 1-3 kg/hari. Anco mulai diberikan pakanDOC 15 dengan jumlah 0,5% dari jumlah pakan/hari. Pada DOC 31-Panen program pakan menggunakan index. Cara penghitungan Jumlah Tebar x DOC x Index, menggunakan indek 0,4-0,6%. Cara pemberian pakan yang dilakukan dengan cara manual pada DOC 1-30 dan otomatis dengan autofeeder pada DOC 31-panen, frekuensi pemberian 3-4 kali.

Pembuangan air mulai dilakukan dengan cara sipon dan sirkulasi pada DOC 40 pukul 5.30. Air dibuang 10-20cm kemudian diisi kembali. Aplikasi Probiotik bacillus sp dengan cara kultur aerob dengan dosis 5ppm diberikan sore. bakteri merk Denox 1,2, mengandung nitrosomonas dosis 3-5ppm. Pemeliharaan kualitas air menggunakan kaptan dosis 5-10ppm, dolomite 10ppm, NPK 2ppm, dan silikat 2,5ppm secara kondisional.

Sampling pada petak C8 dilakukan saat umur udang 40 hari, dilakukan setiap 10 hari sekali sampai dengan umur 60 dan dilakukan 7 hari sekali sampai panen. Sampling menggunakan jala dengan lebar 3 m pada satu titik. Memperoleh ABW panen 17,8gr dengan rata-rata ADG 0.17gr.

Hama yang menyerang antara lain berupa kepiting, udang liar, trisipan, tritip, ikan liar dan siput. Hama ikan dapat cegah dengan strerilisasi pada petak tandon. Pemberantasan kepiting, trisipan, tritip dan siput dilakukan dengan aplikasi Niclostop 2-3 ppm pada awal pengisian air. Penyakit yang menyerang adalah IMNV (Inveftious Myonecrosis Virus). Penyakit ini belum ditemukan obatnya, hanya dapat dicegah dengan menjaga stabilitas kualitas air.

Panen yang dilakukan adalah panen total dilakukan pada umur 88 karena penyakit IMNV menghasilkan 5.428 kg dengan ukuran 56 ekor/kg. SR yang dihasilkan mencapai 68,5 % dan FCR yang diperoleh adalah 1,24. Hasil produksi dibeli oleh cold storage PT. Surya Adikumala Abadiuntuk di ekspor.

Kesimpulan dari kegiatan KPA di PT. Surya Windu Kartika yaitu Sarana dan Prasarana mendukung untuk budidaya udang vannamei secara intensif, Pengelolaan pakan cukup baik diketahui dari ADG rata – 0,17 dan FCR 1.24, Pengelolaan kualitas air kurang baik karena terdapat penyakit IMNV. treatment yang dilakukan cukup baik karena dapat menghambat penyebaran penyakit IMNV. Sedangkan saran yang dapat saya berikan adalah menerapkan biosecurity dan memberikan instalasi pembuangan air limbah budidaya sebelum dibuang ke laut, dan pemberian probiotik sebelum dilakukan budidaya untuk mencegah masuknya peyakit.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous