Teknik pembesaran udang vannamei (litospanaeus vannamei) secara intensif di CV Lapa Taman Sejahtera Bersama desa Lapa Taman, Sumenep, Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Yusa Ilham Rizaldi |
Subject(s) | Udang Vannamei KIPA Local Content Prodi TBP Pembesaran Udang |
Classification | 0289/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | YUSA ILHAM RIZALDI.TBP. 16.3.02.034. Teknik Pembesaran Udang vannamei Secara Intensif Di Tambak CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama desa lapa Taman Kecamatan dungkek Kabupaten Sumenep, Madura Provinsi Jawa timur Di bawah bimbingan Bapak Ir. Teguh Harijono, MP selaku dosen pembimbimng I dan Bapak Ir. Moh Zainal Arifin, MP. Selaku dosen pembimbing II. Kerja praktek akhir ini dilaksanakan pada tanggal 4 Maret sampai dengan 24 Mei 2019 yang bertempat di CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama di Desa Lapa Taman Kecmatan Dungkek Kabupaten Sumenep, Madura Provinsi Jawa Timur. Tujuan KPA : Mengetahui teknik dan hasil budidaya udang vannamei secara intensif yang ada di CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama. Tambak CV. Lapa Taman Sejahtera dibangun pada akhir 2018 dengan luas area 1 ha yang digunakan untuk 6 petak budidaya dengan kisaran luas 833 – 1155 m2 dengan bentuk persegi dan 1 petak tandon dengan luas 452 m2 serta bangunan lainnya seperi mess, gudang pakan, laboratorium dll. Proses budidaya dimulai dari pengeringan dan berakhir pada pemanenan. Pengeringan berlangsung selama 10 hari. Lalu dilakukan pembersihan petakan tambak serta perbaikan konstruksi tambak dan pengapuran. Kapur yang digunakan yaitu kapur Slake lime Ca(OH)2 dengan dosis 100 gr/m3. Setelahnya dilkukan pengisisan dan sterilisasi air dengan cara pengaliran air dari petak tandon menuju petak budidaya. Pengaliran air dilakukan dengan menyaring air dengan waring hijau ke petakan tandon lalu diendapkan selama 2 hari setelahnya dialirkan ke petak budidaya dan disaring menggunakan waring Net ukuran 10 mikron. Petak diisi air dengan ketinggian diatas 150 cm, lalu air disterilisasi dengan kaporit yaitu TCCA dengan dosis 15 ppm. Setelah itu dilakukan proses penumbuhan plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan memberi pupuk ZA dengan dosis 2 ppm, fermentasi 6 ppm, silicat 1 ppm dan probiotik HEB 6 ppm. Pemberian dilakukan pagi dan sore hari. Pemilihan dan penebaran benur. Benur yang digunakan adalah F1 yang berasal dari PT. Windu Alam Sentosa rembang yang sudah bersertifikat Specific Pathogen Free (SPF). Untuk kegiatan penebaran benur dilakukan dengan cara penghitungan benur, aklimatisasi suhu dan salinitas. Padat tebar pada tambak CV. LTSB yaitu 173 – 232 ekor/m2. Pada siklus kali ini proses penebaran terlalu lama yang mengakibatkan benur stress dan banyak benur yang lemas terlihat dari dalam kantong. Hal ini menjadi indikator SR menurun. Untuk pakan yang digunakan pada tambak CV .Lapa Taman Sejahtera Bersama yaitu pakan Evergreen dengan bentuk Crumble dan pellet. Dosis pakan yang diterapkan ada 2 cara, yaitu Blind feeding dari DOC 1 – 30 dan pakan per 10 hari dari DOC 31 – panen Pakan per 10 hari adalah rumus pakan yang dibuat sendiri oleh CV. Lapa Taman sejahtera Bersama dengan Ketentuan FCR. Adapun rumus pakan yang digunakan sebagai berikut : P/10 Hari : target ADG x 10 x est.SR x jumlah tebar x FCR ketetapan. Frekuensi pemberian pakan yaitu 2 - 5 kali sehari. Dan kontrol pakan dilakukan dengan Kontrol cek anco untuk pengurangan dan penambahan pakan. Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjaga kondisi perairan petakan budidaya agar menyerupai habitat aslinya, sehingga udang dapat tumbuh dengan baik dan maksimal. Untuk pengukuran parameter kualitas air dilakukan secara harian meliputi : pH pagi (7,6–8,1) dan pH siang (7,6-8,6), Salinitas (23-27 ppt), Suhu (26,6-30,9°C), DO (3-6 ppm), Kecerahan (23-116 cm), NO2 (0,2 – 7 ppm), NH4 (0,5 - 5 ppm), PO4 (0,25 – 10 ppm), dan Alkalinitas (86 - 302 ppm). Pada tambak CV.LTSB tidak dilakukan pergantian air, maka dari itu perlu adanya aplikasi probioik untuk menjaga kulitas air. Aplikasi probiotik pada tambak CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama ini dengan memberikan beberapa probiotik yaitu Probiotik HEB dengan dosis 6 ppm denga frekuensi 3 hari sekali, HeroCoccus dan HeroBacillus dengan dosis 6 ppm dengan frekuensi 2 kali seminggu serta Rhobac dengan dosis 6 ppm waktu pemerian setelah sipon. waktu pemberian dilakukan pada siang hari saat kandungan O2 dalam air meningkat. Untuk pengapuran air diberikan jenis kapur Omya (kaptan), Gamping dan HAC dengan dosis 5 ppm yang bertujuan untuk mengikat CO2, meningkatkan pH dan menganti mineral yang dibuang saat proses moulting. Untuk menjaga kualitas air dilakukan juga penyiponan 3 hari sekali yang bertujuan membung bahan organik yang ada dalam petakan tambak. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling setiap 10 hari. Tujuan monitoring pertumbuhan ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan udang yang normal, memperkirakan SR dan biomassa serta menentukan dosis pakan untuk 10 hari kedepan. Hasil monitoring pertumbuhan DOC 40 – panen berkisar antara : ABW (1,59 gr – 22,11 gr) dan ADG (0,13 – 0,44). Untuk hama dan penyakit. Pada CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama untuk hama ditemukan ular dan burung, namun belum ada penanganan untuk hama seperti penerapan biosecurity seperti pemasangan pembatas petakan dan BSD (Bird Scaring device). Untuk penyakit, belum ditemukan penyakit yang menyerang udang. Pemanenan yang dilakukan di tambak CV. Lapa Taman sejahtera Bersama ini dengan cara panen parsial dan panen total. Namun pada siklus ini hanya dilakukan panen total karena SR anjlok. Panen dilakukan pada DOC 80, dengan total tonase panen 6 petak 7310 kg kualias produksi : Fresh 7171 kg, BS 139,65 kg serta size 46, 28% dari jumlah tebar awal dan FCR 1,4. Hasil panen didistribusi ke daerah Surabaya dan Sidoarjo. Kesimpulan 1. Kegiatan budidaya udang vannamei di CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama : a. Sarana dan prasarana budidaya sudah memenuhi standar system budidaya intensif. b. Persiapan budidaya sudah baik ditandai dengan tidak adanya hama dan penyakit dalam petak tambak. c. Penebaran benur dikatakan kurang baik ditandai dengan cara aklimatsasi yang salah yang mengakibatkan SR menurun. d. Pengelolaan pakan masih dibilang baik ditandai dengan FCR panen yang masih dibilang bagus yang berkisar antara 1,37 - 1,4 dan pertumbuhan ADG rata-rata DOC 30 - panen berkisar antara 0,13 - 0,44 gram. e. Pengelolaan kualitas air sudah cukup baik ditandai dengan tidak ditemukannya penyakit dan parameter kisaran kualitas air seperti : pH pagi (7,6 – 8,1) dan pH siang (7,6 – 8,6), Salinitas (23 - 27 ppt), Suhu (26,6 - 30,9°C), DO (3 - 6 ppm), Kecerahan (23 - 116 cm), NO2 (0,2 - 7 ppm), NH4 (0,5 - 5 ppm), PO4 (0,25 – 10 ppm), dan Alkalinitas (86 - 302 ppm). 2. Produksi budidaya udang vannamei di CV. Lapa Taman Sejahtera Bersama dikatakan kurang baik karena hanya dilakukan dengan cara panen total tanpa adanya panen parsial karena SR yang terlalu rendah. Panen dilakukan pada DOC 81 sampai DOC 83 dengan total panen 6 petak 7310 kg yang berkisar antara (983,34 kg s/d 1442,15 kg) dengan kualitas produksi : Fresh 7171 kg, BS 139,65 Kg serta SR 28 % dengan size rata-rata 45,8. Saran 1. Sebaiknya sebelum proses penebaran dilakukan pengencekan kesehatan benur dan melakukan aklimatisasi benur yang benar pada saat penebaran sehingga benur bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tambak baik suhu maupun salinitas, sehingga benur tidak stress dan mengakibatkan SR menurun. 2. Sebaiknya dalam proses budidaya diterapkannya system Biosecurity seperti Pembatas petakan dan BSD (Bird Scaring Device) agar hama tidak mengganggu proses budidaya. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |