Pengaplikasian kincir air dan budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Pyramide paramount Indoneisa Desa Poncosari, Kec. Srandakan, Kab. Bantul, DIY

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Krisma Afif Ariarga
Subject(s) KIPA
Local Content
Kincir air
Prodi MP
Classification 0418/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Indonesia merupakan jenis udang introduksi dari kawasan sub-tropis tetapi dalam pengembanganya dapat dibudidayakan dengan menerapkan teknologi dari yang tradisional hingga modern. Kincir air merupakan salah satu alat yang digunakan pada tambak intensif untuk menambah oksigen terlarut pada air.
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Akhir ini adalah ikut serta dalam kegiatan pengaplikasian dan analisi pemanfaatan kincir air pada budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif dan tujuan dari Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mempelajari tentang pengaplikasian dan alisisis pemanfaatan kincir air serta mempelajari teknik pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) secara intensif di PT. Pyramide Paramount Indonesia Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kerja Praktek Akhir telah dilaksanakan di tambak udang vannamei milik PT. Pyramide Paramount Indonesia Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Dilaksanankan mulai tanggal 4 Maret sampai dengan tanggal 24 Mei 2019 di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tambak PT. Pyramide Paramount Indonesia awal mulanya adalah tambak milik PT. Indokor Bangun Desa dibangun tahun 1999 dan selesai serta dapat berfungsi pada tahun 2000. PT. Indokor Bangun Desa beroperasi dari tahun 2000 – 2016, pada tahun 2017 mengalami koleps dan akhirnya di sewa oleh manajemen PT. Pyramide Paramount Indonesia selama 8 tahun.
Sistem budidaya udang vannamei di tambak udang milik PT. Pyramide Paramount Indonesia menggunakan sistem budidaya secara intensif. Tahapan proses budidaya udang vannamei meliputi pengeringan lahan, perbaikan petakan tambak, persiapan lahan, penebaran benur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, monitoring pertumbuhan, kemudian yang terakhir panen dan paska panen. Setelah proses budidaya udang dilakukan dengan hasil yaitu ABW 11, 62 gram (size 86) dari jumlah tebar benur 400.000 ekor didapat biomassa panen sebanyak 4.287 kg. Dari jumlah pakan yang diberikan sebanyak 5.144. Maka didapatkan FCR 1,20 dengan SR 92%.
Kincir air yang digunakan pada tambak milik PT. Pyramide Paramount Indonesia adalah kincir air jenis paddle wheel yang mempunyai dua buah daun kincir. Kincir Air paddle wheel digerakkan oleh mesin penggerak yaitu motor listrik. Cara Kerja kincir air jenis paddle wheel mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dari penggerak motor listrik yang terhubung menuju gearbox yang menggerakkan ass kincir air sehingga daun kincir air yang terdapat pada ass bisa berputar. Pada kincir air jenis paddle wheel ada berbagai macam komponen di dalamnya antara lain motor listrik, gearbox, engine cover, shaft seat, pelampung, daun kincir air dan lain sebagainya.
Pada PT. Pyramide Paramount Indonesia tata letak kincir air yang digunakan adalah menggunakan type arus melingkar (circular) dimana posisi kincir air letaknya persegi dari satu kincir ke kincir lainya supaya membentuk gerakan arus melingkar sehingga konsentrasi kotoran ada di tengah dasar tambak, selanjutnya kotoran dapat disipon secara efektif. Untuk pengaturan tata letak kincir air dilakukan pada saat proses persiapan budidaya. Pengaturan tata letak kincir air dilakukan dengan cara mengukur dengan meteran disesuaikan dengan panjang dan lebar kolam. Untuk mempermudah pengukuran dilakukan dengan 2 orang. Arah kincir air harus diletakkan dengan benar / tidak terbalik agar arus tidak saling berlawanan. Tata letak arah kincir air tersebut diarahkan berpusat pada Central Drain.
Pada PT.Pyramide Paramount Indonesia kincir air yang digunakan yaitu berjumlah 16 buah kincir air dengan luas tambak 3.600 m2. Untuk menghemat biaya listrik maka kincir air tidak dioperasikan semua. Maka dari itu pada umur udang tertentu jumlah kincir air yang akan dioperasikan berbeda-beda. Adapun jumlah kincir air yang beroperasi pada proses budidaya sesuai dengan umur udang. Untuk mengoperasikan kincir air maka terdapat banyak tombol pada masing-masing kincir air tersebut. Tombol untuk mengoperasikan kincir air terdapat pada sebuah panel listrik kincir air. Pada tombol tersebut ada kode-kode kincir air untuk memudahkan kincir air yang mana yang akan dioperasikan.
Perawatan pada kincir air dilakukan ketika persiapan lahan dan pada saat berlangsungya poses budidaya. Perawatan kincir air dilakukan setiap mesin sudah beroperasi dan dilakukan perawatan berkala agar dapat berfungsi dengan baik. Perawatan yang dilakukan antara lain pembersihan lumut, pengecekan oli, penggantian spare part, penambalan pelampung, pengeringan motor listrik, pembersihan karat dan pengecatan.
Salah satu fungsi utama dari kincir adalah menambah oksigen terlarut pada perairan. Oksigen terlarut sangatlah penting dan dibutuhkan pada saat terjadinya proses budidaya. Manfaat oksigen terlarut bagi udang diantaranya adalah sebagai penghasil energi bagi udang untuk melakukan beragam aktivitas seperti bernapas, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan. Pada tambak milik PT.Pyramide Paramount Indonesia pengecekan oksigen terlarut dilakukan pada saat malam hari. DO yang dihasilkan pada petak B6 sekitar 4,07 – 5,41 ppm. Cara pengecekan oksigen terlarut dilakukan dengan alat yaitu DO meter. Sebelum menggunakan alat DO meter perlu dilakukanya kalibrasi untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten
Pengaturan arus pada perairan tambak sangatlah perlu diperhatikan diantaranya untuk mengarahkan kotoran pada perairan tambak menuju ke sentral drain untuk mempermudah penyiponan maka perlu dilakukakan tata letak kincir air dengaan baik. Kemudian pada saat DOC awal ketika benur udang masih kecil maka seharusnya arus tidak terlalu kencang dan penggunaan jumlah kincir air tidaklah banyak. Karena benur yang masih kecil sangatlah mudah terbawa oleh arus.
Percampuran lapisan air antara lain terjadi pada saat proses sterilisasi dan treatment air. Seperti halnya untuk mempermudah meratakan antara lain TCCA, Kuprisulfat, crustasit, fermentasi, kapur dolomit, kapur kaptan, probiotik dan lain-lain. Ketika turun hujan juga perlu dilakukannya percampuran air antara lapisan atas dan bawah agar PH dan salinitas pada air bisa tercampur secara merata.
Kesimpulan yang didapat dari Kerja Praktek Akhir ini adalah sebagai berikut: Pengaturan tata letak kincir air sudah dilakukan dengan baik sehingga arus yang dihasilkan bisa mengumpulkan kotoran menuju sentral drain untuk mempermudah penyiponan. Dilakukanya penentuan jumlah kincir air dari proses sterilisasi hingga panen sesuai dengan DO yang dibutuhkan pada proses budidaya udang vannamei. Sistem budidaya udang vannamei secara intensif telah dilakukan dengan baik. Kurangnya perawatan utamanya pada pembersihan lumut yang banyak menempel pada kincir air. Kurangnya kesadaran diri para karyawan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan kerja saat bekerja.
Adapun saran yang dapat disampaikan ke PT. Pyramide Paramount Indonesia adalah sebagai berikut: Sebaiknya sering dilakukanya pembersihan lumut pada kincir air agar tidak terjadi kelebihan banyak beban dan kincir air bisa beroperasi secara optimal. Sebaiknya para karyawan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous