Instalasi pembangkit listrik tenaga generator set (Genet) pada budidaya udang vannamei (Litopeneus vannamei) di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar 2, Tulungagung, Jawa Timur

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Aldi Kenedi
Subject(s) KIPA
Local Content
Genset
KIPA MP
Pembangkit Listrik
Classification 0412/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Tenaga listrik memiliki peran yang penting dalam suatu industri. Semakin berkembangnya suatu industri maka semakin besar juga tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Pada industri perikanan bidang budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) banyak membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan mesin budidaya. Namun dalam operasionalnya penyaluran sumber listrik dari PLN tidak selalu continue, suatu waktu bisa terjadi pemadaman sehingga dapat merugikan produktifitas Udang Vannamei.
Pemadaman listrik ini bisa ditanggulangi dengan alternatif teknologi seperti genset. Generator merupakan sebuah mesin yang mampu menghasilkan tenaga listrik, yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Penulis ingin memperoleh wawasan dan pengalaman lebih jauh tentang instalasi pembangkit listrik tenaga generator set (Genset) di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar 2 Desa Kebo Ireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur untuk dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa mendatang.
Maksud pelaksanaan KPA ini untuk mengikuti kegiatan praktik Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Genset (Generator Set) di PT. KSE Unit SL 2 Keboireng, Besuki, Tulungagung, Jawa Timur.
Tujuan dari Kerja Praktek Akhir : Pemahaman prinsip kerja komponen-komponen instalasi pembangkit tenaga listrik genset, meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam hal Intalasi pembangkit tenaga listrik genset dan kebutuhan daya listrik, memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dalam hal pengoperasian genset, menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa mendatang.
Kerja Praktek Akhir dilakanakan pada tanggal 4 Maret-24 Mei 2019 di PT.KSE Unit SL 2, Keboireng, Besuki, Tulungagung, Jawa Timur. Menggunakan metode survey dan magang, perolehan data kualitatif dan kuantitatif, sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data yaitu editing, tabulating, dan analisa data.
Ada 3 genset standby dan 1 genset cadangan, masing-masing genset memiliki jalur distribusi sesuai pemakaian. Komponen yang dipakai : APP untuk pembatas, penghitung daya dan pemutus arus. Kubikel untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran tegangan, arus dan daya, peralatan proteksi, dan kontrol. Transformator untuk mengurangi tegangan utama dari sistem distribusi kubikel 20 KV ke tegangan pelanggan. Kapasitor Bank untuk memperbaiki power factor arus AC. MCCB untuk pemutus arus dan digunakan untuk keselamatan jalur distribusi. MC sebagai penghubung. Penghantar sebagai penyalur aliran listrik. Panel COS sebagai pemindah daya listrik dari PLN dengan Genset dan sebaliknya.
Ada empat sistem pada mesin diesel yaitu : Menggunakan sistem Start Elektrik, terdiri dari accu, motor stater, kunci kontak, battery charger. Sistem Pelumasan untuk mengurangi gesekan, menyerap panas dan getaran antar bagian-bagian yang bergerak, menggunakan MEDITRAN SC SAE 15W–40, API SERVICE CF – 4. Sistem Pendingin Air yang untuk menjaga suhu berada pada suhu operasi. Sistem Bahan Bakar untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki hingga sampai ke ruang bakar, memakai Solar HSD atau solar industri.
Pemasangan instalasi genset dimulai dari persiapan tempat, kemudian dipindahkan keruang genset, bagian bawah genset dicor beton, pemasangan knalpot dan tangki bahan bakar, perakitan panel meliputi penyambungan MCCB, Panel COS, MC, kemudian pemasangan voltmeter, amperemeter, frekuensi meter, selanjutnya terminal genset dihubungkan dengan penghantar NYYHY ke panel pemutus dan penghubung. Tes operasi selama 10 jam.
Pengoperasian genset dilakukan sesuai SOP yaitu : untuk Genset Mitshubisi dan Hino : Cek Oli, V-belt, bahan bakar,air pendingin, hubungkan kabel stater ke accu, kemudian start, biarkan mesin dalam kondisi stasioner,lepas kabel stater ke accu, naikan rpm, tekan tombol ON AVR (Hino), pindah skalar MCCB ke OFF, pindah skalar Panel COS ke jalur genset, pindah saklar MCCB ke ON, naikan rpm hingga frekuensi 50Hz, cek oil meter dan water temperature. Jika lampu indikator PLN menyala, turunkan saklar MCCB ke posisi OFF, pindah saklar Panel COS ke jalur PLN, pindah saklar MCCB ke ON, matikan AVR (Hino), turunkan rpm secara bertahap, matikan genset.
Pengoperasian Genset Perkins dimulai dari pengecekan v-belt, oli, bahan bakar, air pendingin, hubungkan kabel stater ke accu, start mesin dan biarkan hingga stasioner, saklar MCCB pada posisi OFF, saklar Panel COS pada posisi genset, tekan tombol ON penghubung, naikan saklar MCCB ke posisi ON, periksa oil meter dan water temperature. Jika indikator PLN menyala, maka pindah sakalr MCCB ke posisi OFF, Panel COS pada posisi PLN, tekan tombol OFF penghubung, naikan saklar MCCB ke ON, biarkan genset menyala tanpa beban, turunkan rpm secara bertahap. Matikan mesin, lepas kabel stater dari accu, lakukan penjurnalan.
Daya Genset Hino terpakai 63,6 kW atau 25% saja. Genset Perkins terpakai 35.4 kW atau 20%. Genset Hino terpakai 78,4 kW atau 49%. Dimensi ruangan genset memiliki : panjang ruangan 25 m, lebar ruangan 7 m, tinggi ruangan 4 m, tinggi pintu 2,2 m, lebar pintu 2 m. Ketika genset beroperasi pintu dibuka untuk mempertahankan suhu kerja mesin.
Perawatan dan perbaikan instalasi genset yang dilakukan yaitu : pergantian minyak pelumas karena minyak encer dan kotor, menggunakan MEDITRAN SC SAE 15w-40 API SERVICE CF – 4 sebanyak 15 liter, dan dicek sebelum dan sesudah pengoperasian. Pembersihan tangki bahan bakar dilakukan dengan selang kecil untuk mengeluarkan endapan dan pergantian filter bahan bakar. Masalah yang sering terjadi pada circuit breaker yaitu kotor atau hitam pada bagian terminal input dan output penghantar yang diakibatkan oleh semut dan serangga yang terbakar, penangananya dibersihkan bagian yang gosng dengan kertas gosok atau amplas.
Untuk pemakaian penghantar lebih besar dari kapasitas pemakaian, jika besar daripada kapasitas penghantar akan mengakibatkan panas pada penghantar ataupun circuit breaker, penanganan awal penghantar yang overload ditambah penghantar dengan ukuran yang lebih besar, ketika tidak ada pemakaian sumber listrik, perbaikan yang dilakukan pergantian penghantar ukuran yang lebih besar.
Keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja meliputi : Ruang Instalasi Genset dilihat dari beberapa segi yaitu : Lokasi ; Perlengkapan diletakkan pada daerah yang tidak memungkinkan terendam air, Ruang Genset terpisah dari ruang panel bagi. Penerangan didalam ruangan dari dua lampu elektrik, dari ventilasi pada atap, dan dari pintu utama. Ventilasi dari pintu yang berada didepan genset dan ventilasi diatas ruangan, Kontruksi Bangunan terbuat dari beton dan tahan api, ruangan genset berada disebelah gandu induk. Kebutuhan Ruang meliputi jarak antar komponen sangat cukup untuk perawatan dan perbaikan, semua pintu membuka keluar.
K3 untuk peralatan listrik seperti terminal dan sambungan kabel diberi penutup dan ditata rapi sehingga tidak membahayakan seseorang yang akan melakukan pekerjaan. Contohnya : transformator diberi pagar pengaman dan diletakkan terpisah, panel pemutus dan penghubung juga diberi box dan ditutup, untuk keselamatan pekerja terkait kelitrikan : harus memiliki pengetahuan dasar listrik, untuk memasuki ruang instalasi diharuskan memakai perlengkapan pengaman, memakai pakaian kering dan alas kaki yang kering, selanjutnya mendapat izin dan ditemani oleh mekanik atau orang yang bertanggungjawab.
Budidaya udang vannamei (Litopenaeus Vannamei) dimulai dari proses pengeringan dilakukan 2 kali, pertama dalam kurun waktu 7–10 hari, tahap dua selama 15-20 hari. Selanjutnya perbaikan kontruksi yang dilakukan yaitu perbaikan pintu air outlet yang bocor, biosecurity yang harus ditata kembali dan diperbaiki, penambalan bagian lantai ataupun dinding petakan yang bocor. Kemudian Pengapuran menggunakan kapur aktif (CaO) yang dicampur air. Kincir air diikat pada pengait, pemasangan kincir disesuaikan dengan bentuk petakan tambak yaitu dengan cara kincir dipasang disetiap sudut petakan dengan jarak kurang lebih 5-6 m dari pematang petakan dan kincir yang lainnya dipasang ketengah untuk membuat arus memutar ke central drain.
Pakan dari merk Irawan jenis Crumbelle dan Pellet, pemberian pakan 2-5 kali sehari, ditebar feeding area dan autofeeder. Penyiponan dilakukan mulai umur 25 saat pagi hari. Monitoring kualitas air dilakukan dua kali sehari yaitu jam 06.00 WIB dan 14.00 WIB untuk pengecekan suhu, salinitas, pH, ketinggian air, kecerahan air, sedangkan pengecekan DO dilakukan jam 20.00 WIB.
Pengendalian hama dengan treatmen air dan pembersihan disekitar petakan dari rumput agar tidak menjadi sarang hama. pemasangan biosecurity dan dinding petakan ditinggikan. Pengendalian penyakit yang dilakukan : penyiponan, pergantian air, pengontrolan air, dan memberikan probiotik dan immonstimulan.
Metode panen yang dipakai yaitu panen parsial dilakukan saat umur udang 77 sebanyak empat kali kemudian panen total dilakukan saat udang umur 97-103 karena udang terserang penyakit berak putih.
Udang sortir untuk memisahkan udang cacat, moulting dan under size, ditimbang dan dihitung jumlah udang dalam keranjang untuk mengetahui size udang dan harga pembelian. Udang dimasukkan box berisi es dengan perbandingan 1 : 2 yang disusun berlapis. didistribusikan ke Semarang dan Situbondo.
Kesimpulan yang dapat diperoleh sebagai berikut : Komponen instalasi listrik sesuai fungsinya, seperti : Panel COS yang digunakan untuk saklar pemindah, Circuit Breaker sebagai pengaman instalasi, dan penghantar untuk menyalurkan sumber listrik, yang disesuaikan dengan kondisi lapangan agar bisa menjamin keamanan dan keselamatan.
PT. KSE Unit SL 2 memiliki 4 genset yaitu : Perkins 220 kVA daya terpakai 20% dan arus 18%, Hino 313 kVA daya yang terpakai 25% dan arus 22%, Mitsubishi 200 kVA daya terpakai 49% dan arus 47%, sedangkan Mitsubishi 200 kVA sebagai genset cadangan.
Pemakaian daya dan arus masih dalam kondisi relatif ringan dilihat dari penggunaan yang masih dibawah 50%, sehingga terjadi pemborosan konsumsi bahan bakar untuk tenaga yang tidak terpakai. Dalam pengoperasian genset dilakukan sesuai tahapan-tahapan yang telah ditentukan atau SOP. Genset Hino dan Mitsubishi memiliki tahapan yang hampir sama, perbedaanya terletak pada penggunaan AVR. Sedangkan untuk Genset Perkins penyesuain : Frekuensi, Arus maupun tegangan diatur oleh ECU.
Panen dilakukan dengan 2 cara yaitu parsial dan total, panen parsial dilakukan 4 kali pada COC 71, 77, 84, 90. Panen total dilakukan pada DOC 100 dengan total biomass 6058.5 kg, size 50, ABW 20 gr, SR (Survival Rate) 94.04 % dan FCR (Food Convention Rate) 1,62. udang terserang penyakit WFD (White Feses Desease) atau kotoran berak putih. Ditandai dengan terlihat kotoran udang seperti benang putih yang mengambang dan udang tidak mau makan sehingga menyebabkan udang kropos dan kurus.
Dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar 2 ini maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebaiknya pemakaian genset disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian agar tidak terjadi pemborosan konsumsi bahan bakar untuk tenaga yang tidak terpakai, sebaiknya perlu ditingkatkan dalam hal pengelolaan kualotas air petak yang meliputi pergantian air, penyiponan dasar, dan sistem aerasi.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous