Teknik Refrigerasi dan Sistem kerja mesin pendingin cold storage pada penyimpanan ikan beku di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPS)
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Defvy Armanda |
Subject(s) | KIPA Mesin pendingin Local Content Prodi MP Teknik Refrigarasi |
Classification | 0409/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Pembekuan adalah proses pengolahan suhu produk yang diturunkan dibawah titik beku dan berubah bentuk menjadi kristal es. Refrigerasi adalah usaha untuk mempertahankan suhu rendah sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan. Cold Storage merupakan suatu mesin refrigerasi, untuk menyimpan suatu produk dengan suhu antara-18⁰ C sampai -20⁰ C. Adapun maksud yang ingin dicapai selama Kerja Praktek Akhir adalah Mengikuti dan mempelajari mengenai Teknik Refrigerasi dan Sistem Kerja Mesin Pendingin Cold Storage Pada Penyimpanan Ikan Beku di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) Cilacap, Jawa Tengah. Tujuan dari Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah untuk Mengetahui teknik dan sistem kerja mesin pendingin Cold Storage, Mengetahui prosedur pemeliharaan mesin pendingin Cold Storage, Mengetahui macam - macam gejala mesin pendingin Cold Storage jika tejadi masalah, dan Mengetahui manajemen penanganan ikan pada saat dalam cold storage. Kerja Praktek Akhir telah dilaksanakan pada tanggal 4 Maret – 24 Mei 2019 yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC), Karangmulia, Tegalkamulyan, Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir adalah metode survei. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual serta memaparkan tentang obyeknya menginterprestasikan dan membandingkan dengan ukuran standar yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk memperoleh keterampilan di lapangan digunakan sistem magang. Sistem magang adalah suatu metode belajar dalam bentuk praktek secara langsung yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja. Sistem refrigerasi yang berlangsung dalam proses penyimpanan ikan beku menggunakan refrigerant berupa freon jenis R 22 dan menggunakan siklus refrigrasi secara kompresi. Proses yang berlangsung pada sistem refrigerasi cold storage PPS Cilacap yaitu kompresor menghisap gas bertemperatur dan bertekanan rendah dari evaporator untuk dikompresi dan ditekan menuju kondensor dengan tekanan dan temperatur tinggi untuk dikondensasikan dan menurunkan suhu refrigerant dengan bantuan kipas, selanjutnya refrigerant yang telah berubah dari gas bersuhu tinggi menjadi cairan bersuhu ruangan ditekan menuju katup ekspansi untuk dikabutkan menuju evaporator dengan temperatur dan tekanan rendah dan kemudian refrigerant dihisap kembali oleh kompresor dan mengulangi siklus yang sama. PPS Cilacap menggunakan jenis Cold Storage Dengan Unit Cooler. Komponen Pokok yang digunakan pada sistem refrigerasi di PPS Cilacap mulai dari kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Adapun komponen bantu meliputi oil separator, receiver tank, filter drier, katup selenoid, Sight glass, heat exchanger, akumulator, dan termostat. Sedangkan untuk komponen kontrol terdapat high pressure control/switch dan low pressure control/switch dan untuk oli mesin pendingin menggunakan jenis suniso 3 GS. Cold Storage di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan tipe Cold Storage dengan unit cooler dikarenakan murah pemasangannya, hanya sedikit memerlukan bahan pendingin, mudah didefrost dan tidak memerlukan struktur penyangga yang berat. Mesin pendingin pada PPS Cilacap sudah dilengkapi Standart Operating Procedures untuk memudahkan mengetahui prosedur kerja, yang terdiri dari SOP persiapan, SOP saat mesin beroperasi, dan SOP pengoperasian. SOP pengoperasian yang pertama pindahkan swicth breaker yang ada pada panel control yang terhubung dengan mesin refrigerasi yang akan digunakan dari posisi “OFF” ke posisi “ON”, selanjutnya setelah swicth breaker telah dipindahkan posisinya maka putar kunci kontak yang awalnya dari posisi “OFF” ke posisi “ON” sama halnya yang dilakukan pada saat memindahkan swicth breaker. Jika semua sudah pada posisi “ON” maka mesin akan menyala dan sistem refrigerasi otomatis langsung berjalan. Tahapan mematikan mesin refrigerasi pada PPS Cilacap yaitu yang pertama putar kunci kontak yang awalnya dari posisi “ON” ke posisi “OFF”, selanjutnya pindahkan posisi swicth breaker yang pada posisi “ON” ke posisi “OFF”, setelah kunci kontak dan swicth breaker berubah posisi ke posisi “OFF” maka mesin refrigerasi akan otomatis berhenti. Pemeriksaan pada cold storage PPS Cilacap meliputi pemeriksaan kebocoran refrigerant dan pemeriksaan kebocoran oli mesin pendingin, sedangkan untuk pemeliharaan dilakukan pembersihan kompresor, pembersihan kondensor, dan penambahan freon. Meskipun tidak ada tanda – tanda gangguan ataupun ada indikasi kerusakan pada sistem pendingin tersebut, namun terdapat satu alat yang mengalami kerusakan yaitu pada indikator Low Pressure Swicth dan hal ini sudah dilaporkan oleh pihak teknisi ke pihak atasan di kantor Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Pada Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap teknisi biasanya yang bertugas mencatat. Adapun pernjurnalan yang dilakukan meliputi penjurnalan suhu pada cold storage. Kegiatan pengecekan atau menjurnal ini dilakukan 5 jam sekali setiap hari, tujuanya untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga, menimbulkan kondisi yang menyebabkan mesin mengalami kerusakan dan sebagai rekap data pemakaian sistem mesin pendingin. Namun pada seiringnya waktu kegiatan penjurnalan ini jarang dilakukan oleh pihak teknisi enginering. Mesin pendingin yang dimiliki oleh PPS Cilacap bukan hasil dari pembelian, melainkan hasil pemberian dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk menghitung umur ekonomis mesin pendingin milik PPS Cilacap dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode garis lurus (Straight Line Method), metode keseimbangan menurun (Declining Balance Method), dan metode jumlah angka tahun (Sum of the Year Digits Method). Kegiatan penerimaan ikan setelah melalui pembongkaran didalam kapal dan dilakukan penimbangan di TPI, selanjutnya ikan langsung dibawa menuju cold storage dengan menggunakan kendaraan bak terbuka roda 4 untuk dilakukan penyimpanan dan selajutnya akan dibekukan untuk menjaga kualitas selama ikan belum didistribusikan atau dijual oleh pemilik ikan. Pembekuan ikan dilakukan melihat kondisi ikan, jika ikan datang belum keadaan beku maka akan dibebukan dalam ABF dan setelah beku akan segera dipindah ke dalam CS. Pendistribusian dilakukan jika semua administrasi sudah diselasaikan antara pihak pemilik ikan dengan pihak pelabuhan, untuk pendistribusian menggunakan kendaraan roda 6 berinsulasi agar ikan tetap terjaga suhunya. Setiap melakukan pekerjaan wajib menggunakan APD untuk perlengkapan pekerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri yang alatnya meliputi helm, penutup telinga, kaca mata, pelindung wajah, dan masker, namun K3 mesin cold storage yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap masih sangat kurang dan dan terkesan tidak ada. Berdasarkan hasil kerja praktek akhir di PPS Cilacap dapat disimpulkan bahwa sistem refrigrasi yang berlangsung di PPS Cilacap menggunakan bahan refrigerant berupa freon jenis R 22 dan menggunakan siklus refrigrasi secara kompresi. Proses yang berlangsung pada sistem refrigerasi cold storage PPS Cilacap yaitu kompresor menghisap gas bertemperatur dan bertekanan rendah dari evaporator untuk dikompresi dan ditekan menuju kondensor dengan tekanan dan temperatur tinggi untuk dikondensasikan dan menurunkan suhu refrigerant dengan bantuan kipas, selanjutnya refrigerant yang telah berubah dari gas bersuhu tinggi menjadi cairan bersuhu ruangan ditekan menuju katup ekspansi untuk dikabutkan menuju evaporator dengan temperatur dan tekanan rendah dan kemudian refrigerant dihisap kembali oleh kompresor dan mengulangi siklus yang sama, PPS Cilacap sudah melengkapi mesin pendinginya dengan acuan SOP (Standard Operating Procedure) meliputi SOP persiapan, SOP saat mesin beroperasi, dan SOP pengoperasian. Namun teknisi engginering masih melalaikan dan tidak memperhatikan SOP (Standard Operating Procedure) yang diterapkan, tidak terdapat tanda-tanda gangguan atau kerusakan pada sistem pendingin, namun ditemukan indikator Low Pressure Switch yang rusak dan tidak berfungsi menyebabkan pihak teknisi tidak dapat memantau tekanan rendah pada mesin pendingin berfungsi normal atau tidak, manajemen penanganan ikan pada PPS Cilacap meliputi proses penerimaan ikan, pembekuan ikan, dan pendistribusian ikan yang dilakukan oleh pemilik ikan untuk dikirim ke perusahaan atau unit pengolah ikan. Adapun hal yang perlu disarankan yaitu sebaiknya SOP (Standard Operating Procedure) mesin Cold Storage pada PPS Cilacap lebih diperhatikan dan dilaksakan agar mesin pendingin dapat berjalan dengan semestinya sehingga memiliki umur penggunaan yang panjang dan sebaiknya perawatan mesin pendingin cold storage lebih diperhatikan seperti halnya indikator Low Pressure Switch yang rusak dan tidak berfungsi dibiarkan tanpa adanya perbaikan ataupun penggantian yang dilakukan. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |