Sistem Kendali pada penggerak auto feeder di Tambak pembesaran udang vannamei di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar II Desa Keboireng, Kec. Besuki, Kab. Tulungagung Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Catur Devi Welda P |
Subject(s) | KIPA Local Content Prodi MP Auto Feeder |
Classification | 0407/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Meningkatnya produksi perikanan dari tahun ke tahun seiring dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara penghasil ikan terbesar. Petani ikan memiliki banyak kendala dalam proses pengembangan yaitu salah satunya dari segi pakan ikan. Pemberian pakan ikan masih menggunakan cara manual sehingga jumlah pakan dalam setiap pemberian porsi pakan berbeda-beda. Akibatnya produksi ikan tidak mengalami perkembangan maka dibutuhkan penebar pakan ikan otomatis yang mampu meningkatkan efisiensi dalam proses pemberian pakan baik dari segi jumlah pakan maupun waktu. Auto feeder adalah alat atau mesin yang digunakan untuk pemberian pakan udang secara otomatis. Pakan disebar sesuai waktu yang diatur melalui timer feeding control atau alat sensor lainnya. Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mempelajari dan mengikuti kegiatan untuk mengetahui tentang mesin auto feeder pada pembesaran udang vannamei (Litopaneus vannamei) di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar II, Tulungagung, Jawa Timur. Adapun tujuan dari Kerja Praktek Akhir adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang mesin auto feeder serta budidaya udang vannamei (Litopaneus vannamei) di PT. Koyo Segoro Endah Unit Sumber Lancar II, Tulungagung, Jawa Timur. KPA telah dilaksanakan selama 82 hari pada tanggal 4 Maret – 24 Mei 2019 di PT. KSE unit Sumber Lancar 2. PT. KSE unit Sumber Lancar 2 terletak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Areal lahan yang digunakan seluas 5 ha dengan pembagian 4 ha lahan untuk petakan yang terdiri 15 petak, 0.25 ha untuk fasilitas penunjang, dan 0.75 untuk didirikan jalan dan areal kosong. Sistem budidaya udang vannamei yang diterapkan yaitu sistem budidaya secara intensif dengan tahapan proses budidaya terdiri dari persiapan lahan, peneberan benur, manajemen pakan, monitoring kualitas air, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen. Autofeeder pada budidaya memberikan keuntungan yaitu efisiensi waktu, meminimalisir human error, dan mengurangi kehilangan nutrisi pakan. Komponen yang terdiri yaitu motor penggerak, wadah penampung, pipa pelontar, dan penyangga. Autofeeder dioperasikan dengan bantuan panel kontrol yang berada pada luar sisi petakan. Komponen panel kontrol terdiri dari box panel, MCCB, MCB, MC, TOR, Timer, Pilot lamp, push button, terminal blok, serta kabel. Panel kontrol bekerja saat arus mengalir dari PLN kemudian menuju MCB, dari MCB arus terjeda dan berhenti menuju MC, sedangkan MC akan bekerja apabila telah mendapat arus dari timer, setelah coil MC mendapat arus kemudian arus mengalir menuju TOR untuk dilanjutkan ke motor penggerak. Tata letak autofeeder berada di sudut petakan dengan jarak 10 m yang dapat melontarkan pakan sejauh 15 m. Sedangkan penyangga dibuat diatas air supaya motor penggerak tidak menyentuh air. Kontruksi penyangga terbuat dari kayu dan juga dibuat lebih rendah dari jembatan. Adapun jarak autofeeder dan kincir berjarak ±10 m. Cara pengoperasian autofeeder yaitu Sebelum mengoperasikan perlu memeriksa sambungan kabel, komponen-komponen panel kontrol serta komponen mesin, melakukan kalibrasi dengan mengatur timer pada panel kontrol dan kekencangan mur dan baut. Kemudian untuk menyalakan mesin dengan cara menaikan tuas pada MCCB dan MCB ke posisi ON, lalu putar saklar ke posisi ON. Untuk mematikan yaitu putar saklar ke posisi OFF, kemudian turunkan tuas MCB dan MCCB ke posisi OFF. Untuk menunjang autofeeder agar bertahan lama maka perlu dilakukan perawatan. Perawatan yang dilakukan meliputi sebelum pengoperasian, saat pengoperasian, dan setelah pengoperasian. Kesimpulan yang didapat dari kegiatan Kerja Praktek Akhir yaitu Dalam mengoperasikan mesin autofeeder sebelum mengoperasikan perlu memeriksa sambungan kabel, komponen-komponen panel kontrol serta komponen mesin, melakukan kalibrasi dengan mengatur timer pada panel kontrol dan kekencangan mur dan baut. Untuk menyalakan mesin dengan cara menaikan tuas pada MCCB dan MCB ke posisi ON, kemudian putar saklar ke posisi ON. Untuk mematikan yaitu putar saklar ke posisi OFF, kemudian turunkan tuas MCB dan MCCB ke posisi OFF. Perawatan yang dilakukan pada autofeeder meliputi perawatan sebelum pemakaian terdiri dari menambahkan stempet pada bearing, menambahkan penutup pada drum penampung, dan memberi penutup pada motor listrik. Perawatan saat pemakaian meliputi kalibrasi pada panel kontrol dan mengganti penutup drum penampung., dan perawatan setelah pemakaian meliputi servis motor listrik (cek pengereman, cek bearing, dan penambahan stempet pada bearing), membersihkan pipa pelontar, penyangga serta komponen lainnya dari lumut dan bekas pakan. Namun jembatan pada autofeeder kurang dilakukan perawatan sehingga dapat membahayakan karyawan. Budidaya udang vannamei di PT. KSE unit Sumber Lancar 2 dilakukan dengan cara intensif. Dengan tahapan meliputi persiapan lahan, pengadaan dan penebaran benur, manajemen pakan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen. Analisa usaha yang diperoleh yaitu keuntungan sebesar Rp. 88,486,068,. R/C ratio sebesar 1.4, dan BEP sebesar Rp.216,720,188. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya mengganti kontruksi jembatan autofeeder dari kayu menjadi semen agar tidak terjadi kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan. Dan sebaiknya dilakukan pengecekan mesin autofeeder setiap minggu atau setiap bulan. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |