Sistem Kerja dan pengaplikasian mesin auto feeder pada budidaya udang vannamei di Pokdakan 74,2 Kandangsemangkon Kec. Paciran, Kab. Lamongan Jawa Timur

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Alfin Dwi Adi Putra
Subject(s) Prodi MP
Local ContentKIPA
Mesin Auto Feeder
Classification 0403/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Indonesia adalah negara maritim yang memiliki komoditas perikanan yang sangat besar, baik perikanan air laut, air payau, maupun air tawar. Saat ini banyak komoditas perikanan air payau yang mulai menjadi perhatian khusus untuk pengembangan produksi perikanan Indonesia. Dari tahun ke tahun zaman semakin berkembang terutama pada budidaya ikan pada saat ini muncul lah mesin yang sangat praktis untuk pemberian pakan secara otomatis yaitu mesin auto feeder.
Maksud Untuk menganalisa sistem kerja dan pengaplikasian auto feeder tujuan untuk Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan tentang sistem kerja dan pengaplikasian auto feeder
Kerja Praktek Akhir akan dilaksanakan di tambak milik Pokdakan 74,2 Kandangsemangkon, Dilaksanankan mulai tanggal 4 Maret sampai dengan tanggal 24 mei 2019. Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur. Tambak Milik pokdakan kandangsemangkon Berbatasan dengan Sebelah utara Pantai Utara Laut Jawa, Sebelah selatan Jalan Provinsi Lamongan – Tuban, Sebelah timur PT. Prakitri Hasta Darma, Sebelah barat Desa Kandang semangkon. Tanah tambak ini sebenarnya milik orang tua dari istri bapak husni yang di kelola oleh pokdakan 74,2 dan di ketuai oleh bapak hunsi. Tambak ini pernah digunakan budidaya udang windu, namun seiring jalanya waktu resiko kematian udang windu yang tinggi dan dari usulan bapak husni sehingga tambak ini beralih menjadi budidaya udang vannamei hingga saat ini.
Budidaya udang vannamei meliputi persiapan lahan ± 2 minggu, apabila pada musim hujan maka proses pengeringan lebih lama untuk membunuh bibit penyakit yang kemungkinan masih ada di tambak. Pengapuran menaikan ph air, meningkatkan kesuburan tambak, serta membunuh penyakit dalam tambak. pengisian air pada saat pengisian air tidak langsung di masukkan ke dalam tambak namun ditampung sementara untuk dilakukan penyaringan agar kotoran yang disedot oleh pompa tidak masuk kedalam tambak.
Penebaran benur, aklimatisasi suhu kantong plastic yang berisi benur diletakkan di dalam tambak, biarkan kantong plastic di dalam tambak selama 15 – 30 menit, ciri daru suhu di tambak sama dengan suhu dikantong plastic dapat dilihat dengan munculnya embun didalam plastic. Aklimatisasi salinitas Kantong plastik yang berisi benur dibuka penutupnya, Memasukkan air sedikit demi sedikit kedalam kantong plastik sampai salinitas air tambak sama dengan salinitas dikantong plastik, benur yang ada dalam plastik ditebar dengan pelan-pelan keperairan tambak dengan cara membalik ujung plastik packing benur agar benur dapat keluar dan plastik dibilas dengan air agar tidak ada benur yang tertinggal.
Program Penentuan dosis pemberian pakan pada udang umur 1 hari sampai dengan umur 30 hari mengacu pada pengguanan program blind feeding. Dosis blind feeding yang digunakan pakan awal dalam 100.000 ekor benur yang ditebar adalah 3 kg, penambahan pakan di DOC 1-10 adalah 200 gram setiap harinya. DOC 11-20 penambahan pakan sebanyak 400 gram setiap harinya. DOC 21-30 penambahan pakan 600 gram setiap harinya. Total pakan yang pakan yang dihabiskan seama blind feeding sebanyak 203 - 207 kg dengan target ABW DOC 31 yaitu 2,50 gram. Pada DOC 20 anco mulai di turunkan dengan tujuan melihat nafsu makan udang. pakan metode index (0,4)(0,5)(0,6)(0,7), estimasi laju pertumbuhan (gram) (0,2)(0,25)(0,3)(0,35). F/D = DOC x index x jumlah tebar x estimasi SR : 100. Contoh perhitungan pakan pada DOC 32 (F/D 32 = 32 x 0,4 x 400.000 x 100% : 100 = 51.200 gram = 51,2 kg. Program pakan full Autofeeder dioperasikan berdasarkan nafsu makan udang dengan batas waktu tertentu (mis. 07.00 – 24.00). Feeding 2.6 s, stopper 6.5 m.
Dari tabel 3 didapat ukuran pakan, dosis pakan, berat udang dan frekuensi pemberian pakan sesuai dengan. Sedangkan kandungan nutrisi pada pakan dapat dilihat pada table 4.
Monitoring pertumbuhan, Ketika udang berumur 20 hari maka harus di lakukan monitoring pertumbuhan selama 2 minggu sekali dengan cara mengambil sampling pada tambak tersebut untuk mengetahui biomassa udang vannamei dengan menggunakan jala. Alat yang digunakan ember, timbangan digital, wadah jarring, jala.
Monitoring air cek suhu air dengan thermometer air, cek derajat keasaman ph menggunakan ph meter, salinitas mrnggunakan refraktometer. Panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil dari suatu budidaya, pasca panen adalah Setelah selesai di panen udang dibawa ke tempat sortir, di cuci, di timbang, di naikan di truk yang brerisi es rucah.
Komponen auto feeder terdiri atas Container berfungsi sebagai tempat wadah penampung pakan yang akan di lontarkan, Kerangka berfungsi untuk menopang semua komponen auto feeder, Speader adalah alat yang berputar untuk menyebarkan pakan(pelontar), Motor berfungsi untuk memutar seader guna untuk melontarkan pakan.
Sistem kerja auto feeder yaitu pakan di tampung pada tangki turun menuju speader dan di lontarkan atau di putar dengan motor penggerak sehingga pakan tersebar di sekitar auto feeder. Komponen control terdiri dari timer, mcb, thermal overload, magnetic kontaktor, lampu indicator.
Cara pemasangan auto feeder, Membuat jembatan untuk mecapai auto feeder yang akan di buat, membuat tiang dari pipa yang di cor hingga dasar tambak pada ujung jembatan untuk penyangga auto feeder, Pasang auto feeder pada ujung tiang pipa yang sudah di cor, Letakan anco pada sepanjang jembatan minimal 1 atau 2 anco dan harus terkena lemparan pakan dari auto feeder
Perawatan auto feeder di dalam control panel diletakkan kapur barus dalam kantung untuk mencegah serangga masuk dan bersarang sehingga merusak perangkat. Setelah digunakan, mesin dan motornya dibersihkan, kemudian motornya disemprot dengan cairan pencegah karat. Bila AF tidak digunakan dalam waktu yang lama, sebaiknya mesin dipindahkan kedalam gudang setelah dibersihkan dan diisntal ulang bila akan digunakan lagi. Perawatan motor, setelah digunakan dalam waktu yang lama, seal brake motor harus diganti secara periodik.
Kesimpulan Penggunaan auto feeder dapat mempermudah pemberian pakan karena tidak mengelilingi tambak. Tetapi pada saat hujan pakan tidak mau keluar karena pakan basah. Saran Sebaiknya pada mesin auto feeder yang dikunakan ditambah kan penutup atasnya sehingga pada saat hujan pakan pada speader tidak tersumbat karena pakan yang basah.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous