Optimalisasi Pemanfaatan mesin pendingin Contact plate freezer pada proses pembekuan ikan patin (pangasius sp) di PT. Modern Mitra Sejati, Jl. Rungkut Industri 3 No. 85, Kawasan Sier Kota Surabaya
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Hanung Pambudi |
Subject(s) | KIPA Mesin pendingin Local Content Prodi MP |
Classification | 0400/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Pada proses pembekuan produk ikan patin, mesin sangatlah berpengaruh pada proses pembekuannya, teknologi mesin pendingin saat ini sangat mempengaruhi kehidupan dunia modern, tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun juga sudah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia, teknologi ini dibutuhkan untuk penyiapan bahan makanan, penyimpanan dan distribusi makanan, proses kimia yang memerlukan pendinginan, pengkondisian udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi maupun rumah tangga maupun di sektor perikanan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan serta perawatan yang baik guna terjaganya mesin agar mesin dapat bekerja baik dan tidak mengalami kerusakan berlebih. Adapun tujuan dari Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan yang tentang Pengoptimalisasian mesin pendingin jenis contact plate freezer pada pembekuan Ikan Patin di PT. Modern mitra Sejati.Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini telah dilaksanakan, mulai tanggal 04 Maret 2019 sampai dengan 24 mei 2019. Adapun tempat pelaksanaan KPA yaitu di PT. Modern mitra Sejati. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan magang. Contact plate freezer (CPF) salah satunya yang biasa digunakan industri pembekuan ikan. Contact plate freezer ini mampu membekukan ikan, kerang – kerangan, maupun udang. Pada mesin Contact plate freezer (CPF) terdapat beberapa komponen yang penting yang menunjang kelancaran dalam proses pembekuan Ikan Patin. Apabila terdapat masalah pada mesin Contact plate freezer (CPF) tidak dapat dioperasikan. Maka penting juga untuk dapat memeriksa sebelum mesin Contact plate freezer dioperasikan, merawat dan memelihara serta memperbaikinya. Seperti milik PT. Modern mitra Sejati menggunakan mesin Contact plate freezer (CPF) dengan bahan pendingin Freon R-404 A pada sistem refrigasinya. Contact plate freezer (CPF) merupakan salah satu jenis pembekuan produk (bahan makanan) yang bekerja dengan Sistem Kompresi Uap (SKU). CPF memiliki empat komponen utama, yaitu: kompresor, kondensor, evaporator dan katup ekspansi. Contact plate freezer (CPF) di PT. Modern mitra Sejati Terdiri dari katalis vertikal atau horizontal berongga plate, melalui refrigerant yang di salurkan dengan suhu – 40 ºC. Tekanan kanan diperlukan untuk meningkatkan kontak antara permukaan long pan dan plates dan mereka meningkatkan nilai transfer panas ke dingin. Adapun bagian-bagian dalam pengoperasian dan sirkulasi pembekuan contact plate freezer (CPF) di PT. Modern mitra Sejati menggunakan sistem kompresor double stage dengan dua tingkat tekanan dan pada sirkulasi pembekuan mesin contact plate freezer di perusahaan PT. Modern mitra Sejati menggunakan kondensor Shell and tube yang kemudian disirkulasikan menuju receiver tank lalu menuju ke intercooler yang nantinya akan distribusikan oleh regulating valve sebelum menuju ke tiap-tiap mesin pendingin atau contact plate freezer. Pengoperasian Contact plate freezer (CPF) di PT. Modern mitra Sejati dari tanggal 04 maret – 24 Mei beroperasi selama 750 jam dan dalam satu kali proses pembekuannya mesin contact plate freezer ini mampu membekukan ikan dengan waktu 3 jam. Dalam bentuk Pengoptimalisasian Contact Plate freezer di lakukan beberapa Cara dan Perawatan di antaranya penambahan Cairan Refrigerasi pada sistem Contact plate freezer, Penggantian Komponen penunjang pada Mesin Contact plate freezer yaitu penggantian Van-Belt dan Pully Motor Listrik serta Pelaksanaan Pembersihan pada Plate dari bunga es setelah di gunakan. Sebelum dan sesudah mengoperasikan tentu haruslah ada perawatan pada mesin contact plate freezer (CPF) agar mesin tetap dalam kondisi baik maka dilakukan perawatan yang rutin salah satunya yaitu perawatan pengecekan Kondensor, pengecekan konektor dan kabel, perawatan persediaan bahan Freon, perawatan oli kompresor, running test kompresor Permasalahan yang sering dialami di PT. Modern Mitra Sejati adalah bocornya pipa-pipa fleksibel penghubung antar plate mesin contact plate freezer yang disebabkan oleh longgarnya ring dan baut, hal ini membuat cairan dan gas Freon R-404 A keluar dan dapat Menyebabkan Terkontaminasi dengan Produk Pembekuan.Selain itu kurangnya perawatan dan perbaikan menambah kerusakan yang ada mesin contact plate freezer karena jika dibiarkan terus menerus kebocoran akan semakin bertambah dan untuk mengatasi kebocoran biasanya pekerja mesin hanya memberikan seltip pada penghubung pipa fleksibel dan plate. Permasalahan lain di PT. Modern Mitra Sejati adalah penggunaan alat pelindung diri (APD) di PT. Modern Mitra Sejati juga kurang dalam penerapannya, meskipun belum terjadi kecelakaan kerja yang berakibat pada terlukanya pekerja mesin namun hal ini akan berbahaya jika tidak menerapkan kesehatan, keselamatan kerja (K3) yang baik. Dari hasil Kerja Praktek Akhir (KPA) yang dilakukan di PT. Modern Mitra Sejati, penulis dapat mengambil kesimpulan adalah penggunaan mesin contact plate kurang perawatan sehingga berakibat pada seringnya terjadi kebocoran pada pipa-pipa fleksibel mesin contact plate freezer Sehingga Kinerja Mesin Contact Plate tidak bekerja secara optimal dalam Pembekuannya dan kurangnya kesadaran akan penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam penerapan kesehatan, keselamatan dan kemaanan kerja (K3) yang baik. Dari hasil Kerja Praktek Akhir (KPA) ini saran yang dapat diambil adalah seharusnya mekanik melakukan perawatan mesin contact plate freezer secara rutin agar kebocoran pada pipa-pipa fleksibel penghubung antar plate tidak terjadi kebocoran dan tentunya pengawasan juga harus dilakukan oleh staff mesin agar perawatan dapat dilakukan secara rutin. Penerapan kesehatan, keselamatan dan kemaanan kerja (K3) perlu ditingkatkan agar kecelakaan kerja yang tidak diinginkan tidak terjadi dan bila terjadi akan dapat memperkecil tingkat kecelakaan kerja serta pengawasan dari staff dan pemberian sanksi juga perlu diberikan guna memberikan efek jera pada pelanggar, hal ini dilakukan agar penerapan K3 menjadi baik. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |