Teknik pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di CV Sheva fish desa Ketitang Kec. Nogosari Boyolali Jawa Tengah
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Lili Anggraini |
Subject(s) | Ikan Gurami Local Content Prodi TBP |
Classification | 0311/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | LILI ANGGRAINI 16.3.02.017. Teknik Pembenihan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di CV. Sheva Fish Mojosari Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Di Bawah Bimbingan Bapak Mohsan Abrori, S.Pi, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Teguh Harijono, MP Selaku Dosen Pembimbng II. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah mempelajari cara pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) dan mengetahui hasil dari pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) meliputi jumlah benih hasil panen sintasan (SR) dan kualitas benih ikan gurami yang dihasilkan CV. Sheva Fish. Persiapan wadah penetasan dilakukan dengan cara pencucian akuarium hingga bersih dan dikeringkan. Kemudian akuarium diisi air tawar yang telah diendapkan selama 1 hari di tandon dan telah disaring terlebih dahulu air diisi sampai ketinggian 35 cm kemudian masing-masing akuarium dipasang 1 buah aerasi sebagai pasukan oksigen untuk telur danlarva Pengadaan telur didatangkan dari purwokerto sebanyak 14 kantong dengan harga perkantong 250.000, setiap kantong berisi 5000 butir telur. Telur yang datang diseleksi untuk mencari telur yang baik untuk ditetaskan dengan ciri berwarna kuning cerah, bening. Dari hasil seleksi didapatkan 57.055 butir telur untuk ditetaskan di 60 akuarium. Setiap akuarium ditebar telur sebanyak 950 telur dengan HR rata-rata 97%. Setelah telur menetas dilakukan penyiponan untuk mengambil sisa telur yang tidak menetas dengan menggunakan selang kecil penyiponan dilakukan pada pukul 08.00 dan 15.00. Pengelolaan pakan pada pemeliharaan larva dilakukan pada saat umur larva 4 hari dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali. Saat larva berumur 3-6 diberikan pakan berupa cacing sutra sebanyak 2 sendok makan/ 1 kali pemberian pada saat larva berumur 7-10 cacing sutra diberikan sebanyak 3 sendok makan. Sedangkan penambahan air dilakukan setelah penyiponan untuk mengganti air yang terbuang akibat penyiponan Pendederan dilakukan pada benih berumur 11-41 hari di bak beton berbentuk persegi yang telah disikat dan dikeringkan selama 1-2 hari kemudian dilakukan pemasangan aerasi yang telah dipasang 3 selang aerasi dengan jarak setiap selang aerasi yaitu 50 cm sampai 1 meter kemudian diisi air dari sumur bor diisi dengan ketinggian 60 cm Pemindahan benih dari 60 akuarium menjadi 8 bak beton untuk didederkan dengan padat penebaran larva sebanyak 6.408 ekor/bak dan ditebar pada pagi hari pukul 07.00 WIB. Pengelolaan pakan pada umur 11-21 hari diberikan cacing sebanyak 25 gram/pemberian pakan sedangkan pada umur 21-30 pakan buatan berupa serbuk diberikan diberikan sebanyak 50 gram /pemberian pakan sedangkan pakan berbentuk pellet diberikan pada umur 31-41 hari dengan dosis sebanyak 80/pemberian pakan Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara pergantian air dilakukan pada umur 11 hari dan dilakukan pada pagi 08.00 dan sore pada pukul 15.00 pergantian air dilakukan sebanyak 50%. Monitoring kualitas air dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu pada pukul 07.00 dan 15.00. monitoring kualitas air meliputi pengecekan suhu dengan hasil rata-rata pada pagi hari 28 sedangkan sore hari 34. Pengukuran pH didapat kan hasil 7-7,1 sedangkan DO didapatkan hasil rata-rata pada pagi hari yaitu 5,4ppm sedangkan pada sore hari 6ppm. Selama pemeliharan ditemukan hama berupa ikan patin yang diatasi dengan mengambil lagsung ikan patin yang ada dikolam sedangkan untuk jamur ditemukan jamur sopraleginia dan acila ditandai dengan terlihat benang-benang halus yang mirip kapas yang menempel pada tubuh yang terluka. Cara penyembuhannya adalah dengan memberikan garam kedalam bak dengan jumlah 400/gram. Pemanenan dilakukan setelah 41 hari pemeliharaan dilakukan pada pagi hari dengan benih 1-2 cm dengan rata-rata SR 78%. Dipanen benih sejumlah yang dipasarkan ke jogja sebanyak 15.041 benih sedangka magelang 9.840 benih dan solo sebanyak 15.334 benih. Benih yang dipanen di packing menggunakan plastik PE yang berisi air dan oksigen dengan perbandingan 1/3. Pada luar plastik dilapisi karung basah untuk mengurangi sinar matahari langsung terpapa pada kantung benih. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |