Perakitan sistem Refrigerasi Industri Perikanan di PT. Tama cool Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur
Collection Location | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Aldi Usman |
Subject(s) | KIPA Local Content Prodi MP Sistem Refrigerasi |
Classification | 0416/IX/2019/K |
Series Title | GMD | CD-ROM |
Language | Indonesia |
Publisher | Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo |
Publishing Year | 2019 |
Publishing Place | Sidoarjo |
Collation | |
Abstract/Notes | Mesin pendingin merupakan mesin yang berfungsi untuk memindahkan panas dari lingkungan bersuhu rendah ke lingkungan bersuhu tunggi. Mesin pendingin dapat dibayangkan sebagai mesin kalor yang berfungsi secara terbalik. Mesin pendingin pada saat ini semakin banyak dimanfaatkan sesuai dengan kemuajuan teknologi dan meningkatnya taraf hidup. Penggunaan yang umum adalah untuk mengawetkan makanan. Pada suhu ruangan makanan umumnya cepat menjadi busuk karena pada temperatur ruangan bakteri akan berkembang dengan cepat. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan proses pendinginan agar pembusukan dapat di cegah, menghambat dan mematikan perkebangan mikroorganisme yang ada pada produk sehingga makanan atau produk akan tahan lebih lama.Pada dunia perikanan, mesin pendingin digunakan untuk mengawetkan produk perikanan seperti olahan produk perikanan maupun bahan baku produk perikanan seperti ikan, udang, kepiting, dan lain lain dengan tujuan agar peroduk perikanan dapat bertahan lebih lama, Maksud pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mempelajari bagaimana proses pembuatan mesin pendingin untu pemanfaatan dalam dunia perikanan Tujuan pelaksanakan Kerja Praktek Akhir ini adalah Untuk mengetahui dan memahami tentang prinsip kerja mesin pendingin dan mengetahui jenis – jenis dan cara kerja komponen – komponen utama, bantu dan control dalam pengintalasian mesin pendingin serta memperoleh pengetahuan dan mempelajari bagaimana cara pembuatan sistem refrigrasi Mesin Pendingin. Kerja Praktek Akhir dilaksanakan di PT. Tama Cool Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Selama 82 hari mulai tanggal 4 Maret 2019 sampai 24 Mei 2019 Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual serta memaparkan tentang obyeknya menginter prestasikan dan membandingkan dengan ukuran standar yang sudah ditentukan. Sistem magang adalah suatu metode belajar dalam bentuk praktek secara langsung yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman kerja. Adapun jenis data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan kuantitatif, sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data yaitu editing, tabulating, dan analisa data PT. Tama Cool menggunakan jenis cairan pendingin berupa Freon genetron R22 dan Pure 404a. Pemilihan bahan pendingin pada PT. Tama Cool dilihat dari sfesifikasi bahan pendingin termasuk bahan yang bersifat tidak mudah terbakar dan tidak beracun, hal ini sesuai dengan pendapat stoecker dan jerold (1982) bahwa terdapat dua karakteristik refrigeran untuk keselamatan yaitu derajat kemudahan terbakar dan (flammability) dan keracunan (toxicity). Perakitan system refrigrasi terdiri dari desain rancangan, pemilihan dan tata letak komponen, pemasangan komponen mesin, proses pemipaan, dan uji kebocoran. PT. Tama Cool tidak memiliki desain mesin tetap atau yang telah dipatenkan. Desain mesin pendingin sepenuhnya diurus oleh teknisi yang mengerjakan mesin tersebut. Namun, terdapat desain umum yang sering dipakai sebagai acuan desain mesin pendingin. Pemilihan komponen pada perakitan mesin pendingin sangat berpengaruh pada hasil dan kualitas perakitan mesin, oleh sebab itu pemilihan komponen perlu di kaji terlebih dahulu agar tidak terjadi masalah pada saat merakit komponen maupun saat mesin digunakan. Perakitan komponen dilakukan setelah kerangka selesai dibuat. Perakitan komponen mesin refrigrasi berupa pemasangan komponen-komponen mesin refrigrasi pada kerangka mesin. Peletakan komponen mesin refrigrasi mengikuti bentuk kerangka. sistem refrigerasi terdiri dari kompressor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator sebagai komponen utama. Sedangkan oil separator, receiver tank, filter dryer, indikator glass, selenoid, kran valve, by pass, dan accumulator sebagai komponen bantu. Serta low pressure switch, high pressure switch, dan oil pressure switch sebagai komponen kontrol. Proses pemipaan yang dilakukan pada PT. Tama Cool berupa pemotongan pipa, pembengkokan pipa, dan penyambungan pipa. Proses ini dilakukan untuk membentuk rangkaian pipa yang akan menghubungkan antar komplonen sehingga membentuk suatu sistem yaitu sistem refrigrasi. Uji kebocoran dilakukan setelah semua pipa dan komponen terpasang pada semua komponen. Uji kebocoran menggunakan gas nitrogen sebagai pengganti freon. Proses uji kebocoran dilakukan dua sesi yaitu uji kebocoran dari kompresor dan uji kebocoran dari receiver tank. Perakitan pane listrik terdiri dari merancang desain, pemilihan dan tata letak komponen, pemasngan komponen kelistrikan, perangkaian kabel, dan uji jalan. Desain panel listrik di PT.Tama Cool tidak menggunakan desain pasti, namun mengikuti permintaan costumer tergantung pada pemakaian. Jadi semua komponen yang digunakan menyesuaikan dengan pemakaian mesin. sedangkan bentuk box panel berbentuk kotak persegi panjang yang terbuat dari logam. Pemilihan komponen dilakukan berdasarkan spesifikasi mesin refrigasi dan spesifikasi komponen lainnya. Komponen yang dipilih berupa MCCB, MCB, MC, relay, indikator, monitor, switch dan lain lain, pemilihan komponen dilakukan berdasarkan ukuran komponen mesin , semakin besar komponen mesin yang digunakan maka semakin besar kapasitas komponen kontrol yang diapakai pada box panel. Kompone dipasang setelah kerangka komponen diselesaikan terlebih dahulu. Kerangka terbuat dari lempengan besi dan dipasangkan rel mcb sebagai tempat melekatnya komponen dan panel kabel untuk jalur kabel yang akan dipasang. Pemasangan komponen dimulai dari pemasangan MCCB terlebih dahulu. MCCB merupakan Prinsip kerja yang dimiliki MCCB yaitu pengaman thermis untuk gangguan arus lebih dan pengaman magnetic untuk gangguan hubung singkat. MCCB ini akan terhubung langsung dengan arus dari pln kemudian MCCB akan menyalurkan ke komponen lain seperti komponen MCB, MC, Relay, dan komppnen lainya. Perangkaian kabel dilakukan setelah semua komponen terpasang. Perangkaian menggunakan kabel berwarna dan ukuran yang berbeda disetiap fungsinya. PT. Tama Cool perangkaian kabel menggunakan Skun Kabel sebagai penyambung kabel dengan panel dengan dibautkan pada panel. Penggunaan skun ini digunakan agar sambungan pada komponen lebih aman dan lebih rapi. Ukuran skun berbeda beda tergantung ukuran kabel. Dan bentuk skun juga bermacam macam. Uji jalan dilakukukan setelah semua komponen terhubung oleh kabel dengan cara menghubungkan ke power suplay. Uji jalan dilakukan untuk memastikan produk bisa berfungsi secara normal sebelum produk dikirim. Uji jalan dilakukan dengan cara memberi arus pada MCCB kemudian dinyakan dan di periksa apakah komponen yang dirangkai bekerja dengan baik. Jika blom bekerja makan terjadi sebuah kesalahn pada perangkaina, untuk itu perlu di cek kembali rangkain yang telah disambungkan. Manufaktur body panel di PT. Tama Cool di mulai dari pencetakan dinding panel dinding panel atau dinding ruangan evaporator tang terbuat dari bahan polyurethane yang dilapisi dengan bahan pre-painted galvalume steel. Dimana dinding evaporator tersusun dari beberapa dinding hasil cetakan tersebut membentuk suatu ruangan yang kemudian disatukan dengan unit mesin serta control panel listrik. Perawatan sistem refrigfrasi di PT. Tama Cool berupa kegiatan overhaul yaitu perbaikan mesin komresor dengan cara membongkar tuntas dan memperbaiki bagian-bagian yang yang mengalami kerusakan serta mengganti komponen mesin jika diperlukan. Kerusakan yang sering dialami mesin berupa motor penggerak hangus, piston patah, kebocoran pada gasket, kerusakan pada katup tekan dan katup isap, dll. Analisa usaha yang penulis gunakan merupakan analisa usaha SWOT yakni Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang, Dan Threats (Ancaman).Dalam analisis SWOT di atas, bisa disimpulkan bahwa PT. Tama Cool layak dikebangkan lebih lanjut karna memiliki prosfek tinggi bahkan untuk beberapa tahun kedepan. Peneraapan K3 sangat perlu dilakukan untuk keselamatan para pekerja. Untuk itu PT.Tama Cool menerapkan K3 sebagai berikut menerapkan K3 pada bagian perakitan mesin berupa Pemakaian sepatu safety, Pemakaian masker, Pemakaian helm keselamatan Pemakaian kaca mata,dan Memakai sarung. kekurangan yang sering terjadi di PT. Tama Cool berupa perawatan alat yang masih belom maksimal, managemen ketersediaan bahan baku masih belum maksimal, bentuk unit mesin atau rakitan mesin tidak konsisten, serta belum memaksimalkan penggunaan head exchanger. Dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah menjaga vasilitas karyawan dengan baik, selalu mengutamakan keselamat diri, memperbaiki managemen ketersediaan bahan baku atau komponen rakitan, serta siap selalu berinovasi. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |