Manajemen produksi Udang beku (Head on, head less dan peeled undeeined) di PT. Cahaya Segar Perkasa Semarang, Jawa Tengah

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s) Novi Wijayanti
Subject(s) KIPA
Local Content
Prodi AGP
Udang Beku
Classification 0382/IX/2019/K
Series Title
GMD CD-ROM
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2019
Publishing Place Sidoarjo
Collation
Abstract/Notes Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 5,8 juta km2 terdiri dari luas teritorial 0,3 juta km2, luas perairan kepulauan Indonesia 2,95 juta km2. Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 7,3 juta ton, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) 5,8 juta ton per tahun atau sekitar 80% dari potensi lestari, dan baru dimanfaatkan sebesar 5,4 juta (KKP, 2015). Pemanfaatan tersebut salah satunya dengan mendirikan usaha pegolahan ikan maupun udang. Kota Semarang dengan tren positif ekspor udang mencapai 22% dari total hasil perikanan di Jawa Tengah (Gatot 2019). Pangsa pasar ekspor yang cukup baik mengenai udang beku dan konsumsi produk udang didalam negeri masih kecil sehingga untuk ekspor udang ini bisa mencapai 90% (Slamet 2018). Sehingga, untuk memenuhi permintaan pasar maka perlu adanya manajemen produksi dengan baik. Sehingga, penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek akhir dengan judul “Manajemen Produksi Udang Beku (Head On, Head Less, dan Peeled Undeveined) di PT. Cahaya Segar Perkasa Semarang Jawa Tengah”.
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir adalah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan manajemen produksi udang beku (Head On, Head Less, dan Peeled Undeveined) di PT. Cahaya Segar Perkasa dan mengetahui analisa usahanya. Tujuannya untuk mengetahui tentang penyusunan perencanaan, penyusunan organisasi, palaksanaan, dan, pengendalian proses produksi.
Kerja Praktek Akhir (KPA) dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2019 sampai 24 Mei 2019 di PT. Cahaya Segar Perkasa Semarang, Jawa Tengah. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir semester VI adalah metode survey dan magang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Kerja Praktek Akhir, yaitu observasi, dan interview atau wawancara. Teknik Pengolahan dan Analisis Data : Editing, Tabulating, Analizing. Dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
PT. Cahaya Segar Perkasa merupakan salah satu perusahaan pengolahan hasil laut khususnya udang. Perusahaan ini berlokasi di Kawasan Industri Terboyo Blog G No. 28, Kelurahan Trimulyo, Genuk, Semarang, Jawa Tengah.Manajemen produksi yang diterapkan PT. Cahaya Segar Perkasa, terdiri dari POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling).
Manajemen produksi yang diawali dengan perencanaan terdapat tiga macam perencanaan yakni perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang dilakukan untuk mempersiapkan penambahan cabang perusahaan serta modal yang digunakan. Perencanaan jangka menengah dengan menambah cold storage. Sementara perencanaan jangka pendek meliputi perluasan pemasaran, target produksi, jenis bahan baku, produk akhir yang akan diproduksi, tenaga kerja produksi yang melaksanakan, pengadaan peralatan yang akan digunakan, memperbaiki sarana dan prasarana, perencanaan layout produksi, kapasitas bahan baku, dan pengecekan kualitas produk.
Proses perencanaan yang telah dilakukan kemudian menerapkan pengorganisasian yang dilakukan dengan menyusun struktur mengacu pada tujuan perusahaan melalui visi dan misi yang diterapkan dengan menggunakan bentuk struktur fungsional, melakukan pembagian tugas, dan membuat jadwal kegiatan.
Pelaksanaan atau penggerakan yang dilakukan oleh tenaga kerja dengan tujuan mendapatkan produk head on, head less, dan peeled undeveined menggunakan sistem seri dimana tiga sistem produksi dilakukan pada satu perusahaan, proses produksi yang meliputi proses pengadaan bahan baku jenis udang laut white, sea tiger, flower, dan pink. Proses pengolahan udang beku yang terdiri dari udang beku head on meliputi penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi I, perendaman, penimbangan, pencucian II, penyusunan dalam inner/pan, penambahan air, pembekuan, penggelasan, pengemasan dan pelabelan, penyimpanan beku, dan pemuatan.
Pembekuan udang head less yang meliputi penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi I, perendaman, potong kepala, sortasi II udang HL, penimbangan, pencucian II, penyusunan dalam pan, penambahan air, pembekuan, penggelasan, pengemasan dan pelebelan, penyimpanan beku, pemuatan. Serta pembekuan udang peeled undeveined yang meliputi penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi I, perendaman, pengupasan, sortasi ukuran dan warna, penimbangan, pencucian kedua, penyusunan dalam pan, penambahan air, pembekuan, penggelasan, pengemasan dan pelabelan, penyimpanan beku, pemuatan. Pada proses pengolahan tersebut telah berjalan secara efektif dan efisien Namun, pada saat pembekuan sering terjadi penumpukan hasil susun karena kapasitas mesin pembekuan (Contact Plate Freezer) yang terbatas.
Pengendalian produksi dilakukan untuk mendapatkan kualitas produk yang baik mengacu kepada standart udang beku (SNI), GMP (Good Manufacturing Practices), dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) yang telah perusahaan miliki tertuang pada manual HACCP perusahaan. Aspek manajemen produksi berdasarkan luas dan pola produksi dibatasi oleh kapasitas bahan baku rata-rata dalam sehari 2 ton karena mesin pembekuan hanya memiliki 3 contact plate freezer dengan kapasitas sebanyak 1.248 inner carton dan produk HL maupun PUD sebanyak 810 pan.
Aspek pemasaran udang beku seluruhnya ekspor ke negara China dan Malaysia dengan prosedur yang dilakukan sesuai ketentuan pemerintah (legal) yang memiliki saluran pemasaran setelah diekspor akan tersalurkan kepada importir sebagai agen dan kepada restaurant sebagai pengecer kemudian ke konsumen akhir.
Analisa usaha yang didapatkan telah layak dan menguntungkan dimana R/C ratio didapatkan ˃1 yaitu sebesar 1,1. Perhitungan BEP (Break Even Point) keseluruhan untuk menentukan titik impas sejumlah 10.576 pcs atau setara dengan 11.756 kg dan BEP rupiah selama 3 bulan sejumlah Rp1.742.562.841. Perhitungan PP (Payback Period) didapatkan sejumlah 4,1.
Kesimpulan:
1. Pada usaha udang beku (head on, head less, dan peeled undeveined) di PT. Cahaya Segar Perkasa terdapat tiga macam perencanaan produksi yakni perencanaan jangka panjang, menengah, dan jangka pendek.
2. Pengorganisasian PT. Cahaya Segar Perkasa mengacu pada tujuan perusahaan melalui visi dan misi, telah membentuk struktur organisasi dan telah menetapkan pembagian tugas masing-masing personalianya.
3. Penggerakan yang dilakukan kepada tenaga kerja meliputi proses pengadaan bahan baku udang yang bekerjasama dengan supllier, sistem produksi penerapan seri, dan menghasilkan udang beku (head on, head less, dan peeled undeveined) dengan baik. Namun, pada saat pembekuan sering terjadi penumpukan hasil susun karena kapasitas mesin pembekuan (Contact Plate Freezer) yang terbatas.
4. Pengendalian telah dilaksanakan dengan baik oleh personil dengan melaksanakan GMP dan SSOP yang tertuang pada HACCP perusahaan untuk menghasilkan produk yang bermutu, meliputi keadaan bahan baku, proses pengolahan udang beku (head on, head less, dan peeled undeveined), keadaan Contact Plate Freezer (CPF), peletakan produk dalam cold storage, hingga produk akhir udang beku.
5. Aspek pemasaran udang beku seluruhnya ekspor ke negara China 70% dan Malaysia 30% dengan prosedur yang dilakukan secara legal. Saluran pemasaran yang terjadi dua tingkat maka setelah diekspor akan tersalurkan kepada importir sebagai agen dan kepada restaurant sebagai pengecer untuk ke konsumen akhir.
6. Analisa usaha yang didapatkan telah layak dan menguntungkan dimana R/C ratio didapatkan ˃1 yaitu sebesar 1,1. Perhitungan BEP (Break Even Point) keseluruhan untuk menentukan titik impas sejumlah 10.576 pcs setara 11.756 kg dan BEP rupiah selama 3 bulan sejumlah Rp1.742.562.841. Perhitungan PP (Payback Period) didapatkan sejumlah 4,1.
Saran:
Adapun saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Cahaya Segar Perkasa yaitu dengan melakukan penambahan mesin contact plate freezer yang bertujuan untuk mengatasi produk yang belum dapat dibekukan karena kapasitas yang terbatas.
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous