Teknik pengelolaan kualitas air pembesaran udang vannamei (litopenacus vannamei) secara intensif di PT. Piramide Paramount Indonesia, Desa Pejarakan, Kec. Gerogak, Kab. Buleleng - Bali + CD

Collection Location Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Edition
Call Number 4499 /VIII/2016/KIPA
ISBN/ISSN
Author(s) Ainul Qadri
Subject(s) Publikasi Internal - Local Content - KIPA
Classification 4499
Series Title
GMD KIPA
Language Indonesia
Publisher Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Publishing Year 2016
Publishing Place Sidoarjo
Collation ix, 86 hlm.; ilus. : 30 cm
Abstract/Notes RINGKASAN
AINUL QADRI 13.3.02.455. TEKNIK PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SECARA INTENSIF DI PT. PYRAMIDE PARAMOUND INDONESIA DESA PEJARAKAN KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI. Dibawah Bimbingan Bapak Ir. Edy Busono, MP dan Nasuki S.Pi. MP

PENDAHULUAN
Menurut KKP Ditjen Perikanan Budidaya (2013), udang dijadikan sebagai komoditas andalan utama devisa negara pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan udang masih menjadi komoditas perikanan yang memiliki peluang usaha cukup baik karena sangat digemari oleh konsumen. Salah satu komoditas udang yang berhasil meningkatkan devisa negara adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi udang yaitu dengan budidaya udang secara intensif. Budidaya udang vannamei secara intensif dicirikan dengan padat tebar tinggi antara 150 - 200 ekor/m2 (Amri, 2006).
Kualitas air adalah faktor pembatas dalam budidaya perairan. Biota budidaya tumbuh optimal pada kualitas air yang sesuai dengan kebutuhannya. Budidaya perairan yang menerapkan padat penebaran tinggi dan pemberian pakan optimal mengharuskan penerapan manajemen pengelolaan air yang lebih ketat (Kordi, 2009). Oleh karena itu kualitas lingkungan sebagai media hidup udang memegang peranan yang sangat penting bagi tingkat kehidupan udang. Dengan adanya pengelolaan kualitas air tambak yang baik diharapkan mampu mengarahkan perairan tambak pada keseimbangan ekosistem perairan yang menyerupai habitat alami udang baik dari segi sifat, tingkah laku maupun secara ekologinya dan pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas tambak.
Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari teknik pengelolaan kualitas air pada pembesaran udang vannamei secara intensif yang dilakukan di PT. Pyramide Paramound Indonesia.
Tujuan
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan akan teknik pengelolaan kualitas air di PT. Pyramide Paramound Indonesia.
Metodologi
Pelaksanaan KPA dilaksanakan di PT. Pyramide Paramound Indonesia pada tanggal 28 maret – 14 mei 2016. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pola magang.
Persiapan Tambak
Persiapan tambak meliputi pengeringan tambak, pembersihan dan pemberantasan hama, pemasangan kincir.
Pengisian Air
Pengisian air berasal dari air laut mengunakan pompa dan sebelum dimasukan kedalam petakan air diendapkan terdahulu dalam tendon, selanjutnya disalurkan ke tambak sampai ketinggian 130 cm.
Sterilisasi Air
Sterilisasi air dengan menggunakan cuprisulfat dengan dosis 1,5 -2 ppm, kaporit 20 ppm dan saponin 3 ppm.
Penumbuhan Plankton
Penumbuhan plankton dilakukan dengan menggunakan kapur dolomite yaitu untuk nutrisi plankton dengan dosis 5 ppm - 10 ppm. Kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan Nutri Lake yang berguna menumbuhkan plankton. Dosis yang diberikan yaitu 0,5 ppm setiap kali pemberian.


Penebaran Benur
Penebaran benur dilakukan saat tambak telah siap, yaitu berwana hijau cerah atau cokelat. Penebaran benur dilakukan pukul 04.00-06.00 WIB dengan menggunakan metode aklimatisasi suhu dan aklimatisasi salinitas. Dengan padat tebar 146 ekor/m2.
Pengelolaan Pakan
Jenis pakan yang digunakan adalah crumble dan pellet, crumble usia 1 – 29 hari dan pellet 30-panen. Pemberian pakan dengan cara blind feeding dan kontrol anco.
Hubungan pakan dengan kualitas air
Pengelolaan pakan pada tambak intensif sangat erat kaitannya dengan kualitas air. Managemen pakan yg kurang baik akan mengakibatkan sisa pakan dalam petakan yang berakibat pada penurunan kualitas air.
Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air meliputi sistem penyediaan air, monitoring kualitas air (parameter fisika dan parameter kimia) dan pengendalian kualitas air meliputi pemupukan, pengapuran, penyiponan.
.Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama merupakan hewan pengganggu dan tidak diharapkan oleh pembudidaya. Hama ini bisa bersifat perdator atau hanya sebagai penyaing saja. Timbulnya suatu penyakit yaitu karena terjadinya ketidakseimbangan kualitas air tambak.
Pemanenan dan Pasca Panen
Panen
PT. Pyramide Paramound Indonesia melakukan panen total ketika umur udang telah mencapai umur 83 hari. Panen yang didapat adalah udang fresh dengan size 69,7 dan udang under size dengan size 126.
Pasca panen
Proses pasca panen dilakukan oleh pengepul sendiri dengan menggunakan alat berupa meja aluminium sepanjang 1 m sebanyak 2 buah, keranjang, ember, timbangan digital, es, dan gayung.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dari data pengukuran kualitas air nitrit dan pospat mencapai nilai kepekatan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyaknya penumpukan bahan organik pada tambak, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas air.
Saran
Untuk mencegah terjadinya penyakit sebaiknya perlengkapan alat kualitas air dilengkapi dan pengecekan kualitas air dilakukan secara rutin agar dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, serta tepat dalam melakukan pengendaliannya.

Daftar Pustaka
Amri, K. 2006. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Karawang.
KKP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2013. Udang Vaname Nusantara 1 Mendukung Program Revitalisasi Tambak. DJPB. Jakarta https://www.djpb.kkpgo.id/berita.php?id=899
Kordi K,M.Ghufran H. 2009. Budidaya Perairan. PT Citra Aditya Bakti. Bandung
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous