Kewaspadaan,kesiapsiagaan mental indiologi
Collection Location | SUPM Negeri Tegal |
Edition | |
Call Number | 320.104 SUR k |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Suratman |
Subject(s) | Kewaspadaan Kesiapsiagaan Mental indiologi |
Classification | |
Series Title | Kewaspadaan,kesiapsiagaan mental indiologi | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | Lembaga Administrasi Negara |
Publishing Year | 1998 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | vii, 23 hlm,; ilus,; 21 cm |
Abstract/Notes | Mutu pelajaran Kewaspadaan, Kesiagaan Mental Idiologi ini akan menguraikan tentang pokok-pokok konsepsi kewaspadaan nasional, kondisi yang membawa pengaruh adalah kerawanan dan AGHT. Kewaspadaan dalam rangka menghayati dan mengamalkan pancasila menegakkan UUD 1945 dan melaksanakan pembangunan nasional. Kewaspadaan merupakan manifestasi aktual dari kemampuan intelektual sehingga manusia dengan sadar menetukan sikapnya terhadap masalah yang dihadapi dngan mengambil keputusan sebagai pilihan yang baik dan benar. Sedangkan kerawanan adalah kelemahan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, baik dalam arti fisik maupun sosial politik dan mental. Titik-titik kerawanan bisa disebabkan oleh kondisi manusia dan alam yang terbatas dan serba kekurangan. Dua macam kondisi yang membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan bangsa dan negara kita antara lain 1) Indonesia dalam proses industrialisasi, dan 2) Dunia dalam berbagai perubahan besar, seperti perang dingin, runtuhnya blok timur, era pascaperang dingin, alokalisasi, utara-selatan. Adapun cara berpikir dan mentalitas yang dapat menimbulkan kerawanan dalam masyarakat antara lain 1) sikap dan gaya hidup matrealisme, 2) mentalitas yang berorientasi pada kekuatan dan kekuasaan, 3)persepsi yang sempit dan tertutup, 4) sikap yang formalitas, 5) sikap primodial. Sumber AGHT antara lain komunis, liberalisme, fasisme dan militerisme, pragmatisme.Namun AGHT dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara berpikir holistik, meningkatkan pemasyarakatan dan pembudayaan P4, membina kerukunan umat beragama, meningkatkan kerukunan umat beragama, meningkatkan ketaatan pada hukum, moral, dan agama, meningkatkan kemampuan berpikir rasional dan kritis, meningkatkan patriotisme dan kesetiakawanan soaial. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |