Jujur saja, aku ingin mengatakannya pada mama dan Arisu. Tapi kata-kata mama yang tegas selalu teriang.Katanya cinta pertama itu tidak akan abadi, lebih baik dijadikan kenangan saja. Benarkah? Cinta pertama itu pasti berakhir aku teringat pada Arisu dan terus terang saja, Arisulah yang membuatku ragu, meninggalkannya atau tetap disini. Ini pr hidupku, pr dari mama. Masalah hidup yang paling berat apalagi ini berhubungan dengan masalah hati dan perasaan. Apa Arisu menyukaiku? Meski selalu baik padaku, satu kalipun dia belum pernah bilang suka padaku. Jangan-jangan perasaanku bertepuk sebelah tangan, aduh rasa percaya diriku mulai pudr.