Kehidupan kami secara materi berkecukupan, namun di luar itu hidup kami bak burung dalam sangkar. Kami tiga perempuan bersaudara. Aku dan kedua saudaraku dilarang ke luar rumah tanpa ditemani Ayah. Ayahku suka berpandangan negatif, tak jauh beda dengan sikapnya yang cenderung kasar dan keras. Bahkan terhadap semua orang ia pun berpandangan negatif. Hari demi hari prilaku Ayah semakin sulit dimengerti, hingga sampai suatu hari, saat kesabaranku telah habis, Akupun berlari dari rumah menembus belantara kehidupan yang sesungguhnya. Buku ini mengisahkan upaya tak kenal lelah seorang gadis belia dalam meraih kebebasan dari cengkeraman kekerasan dan penderitaan yang membelenggu masa mudanya.