Keputusan itu membawaku pada suatu keajaiban enaknya alkohol dan nikmatnya drugs kelas satu. Sampai akhirnya aku kembali jatuh mencinta. Kali ini dengan pil-pil penenang. Makanya aku lupa rasanya waras. Kecuali malam ini. Hanya malam ini. Dan malam hampir lalu, beberapa jengkal lagi. Tersungkur lagi aku dihadapan monitor yang berpendar-pendar sedih. Cerita ini belum tamat. karena setiap penyatuan hanyalah awal dari segala-gala yang baru. Mereka tak kemana-mana dan aku tak lagi sendiri. Karena mereka hidup selama-lamanya bersamaku. Mungkin bulan depan aku harus ikutan tim diving di Bali, agar kewarasan semakin lama bertahan, setidaknya untuk dua atau tiga malam lagi.