Direktorat Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementer
Publishing Year
2015
Publishing Place
Jakarta
Collation
viii, 28 hlm.; ilus.; 24 cm
Abstract/Notes
Sidat merupakan ikan catadromous, yaitu ikan yang hidupnya di pedalaman perairan air tawar seperti sungai besar, danau, waduk atau rawa. tetapi berkembang biak di laut. Indonesia memiliki enam jenis sidat, yaitu Anguilla marmorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolorbicolor dan Anguilla bicolor pasifica. Jenis-jenis ikan tersebut menyebar di daerah-daerah yang berbatasab dengan laut dalam. Ikan sidat memiliki kandungan nutrisi protein, karbohidrat, serta omega 3 yang tinggi sehingga berfungsi untuk menguatkan fungsi otak dan memperlambat terjadinya penurunan daya ingat. Ikan sidat juga mengandung DHA sebanyak 1.337 mg/100 gram, nilai lebih tinggi dari kandungan DHA ikan salmon yang hanya 748 mg/100 gram. Selain itu, ikan sidat juga mengandung EPA sebesar 742 mg/100 gram, sementara kandungan EPA ikan salmon hanya 492 mg/100 gram. Sidat banyak diolah menjadi berbagai makanan. Produk olahan sidat yang diminati oleh pasar internasional adalah unagi kabayaki (sidat panggang dengan bumbu yang khas). Produk tersebut saat ini juga sudah tersedia di restoran masakan Jepang. Adapun beberapa macam produk olahan sidat sebagai berikut: 1) unagi kabayaki, 2) unagi shirayaki, 3)unagi fillet. Permintaan ikan sidat konsumsi untuk memenuhi kebutuhan supermarket dan retoran Jepang mencapai 3 ton per bulan atau 63 ton per tahun. Usaha pengolahan ikan sidat memiliki peluang besar dikembangkan di Indonesia.