Wilayah Potensial Pengembangan Usaha Garam Rakyat di Indonesia
Collection Location | Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan KP Jakarta - Ancol |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | 978-602-0804-19-4 |
Author(s) | Mei Dwi Erlina Nendah Kurniasari |
Subject(s) | |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | Buku |
Language | Indonesia |
Publisher | Penebar Swadaya |
Publishing Year | 2014 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | 29-58 |
Abstract/Notes | Tulisan ini bertujuan untuk (1) memberikan gambaran tentang aspek generik usaha garam rakyat pada kawasan minapolitan, ( 2) memberikan gambaran tentang kesiapan lokasi garam rakyat, (3) memberikan gambaran tentang wilayah potensial usaha pengarahan yang perlu dikembangkan dan (4) memberikan gambaran tentang strategi pengembangan usaha pengaraman pada kawasan minapolitan. Aspek generik infrastruktur yang bernilai paling tinggi adalah kabupaten Cirebon dan kabupaten Pemekasan nilainya sebesar 78%, aspekm generik masyarakat dan bisnis yang bernilai tertinggi adalah Kabupaten Pemekasaan (87%), aspek generik sumberdaya dan tataruang yang memperoleh nillai indeks kesiapan paling tinggi adalah Kabupaten Pati dan Kabupaten Pemekasan (82%), aspek generik kelembagaan paling tinggi adalah Kabupaten Pemekasan (80%), aspek generik kebijakan dan tata kelola pemerintahan yang memperoleh nilai paling tinggi adalah Kabupaten Pemekasan (99%). Kabupaten Pati dan Kabupaten Pemekasan telah siap melaksanakan minapolitan dengan kategori mandiri. Terdapat 40 kabupaten dan kota yang memiliki potensi pengembangan usaha garam rakyat. Sebanyak 32 kabupaten/kota sebagai lokasi penyangga produksi garam rakyat intensifikasi, dari lokasi tersebut terdapat 4 lokasi penyangga garam ekstensifikasi dan 8 wilayah lainnya sebagai sentra usaha garam rakyat. Penetapan strategi untuk pengembangan kawasan minapolitan terdiri dari strategi pengembangan kawasan minapolitan untuk kategori maju dan untuk kategori mandiri. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |