Prosiding Seminar Nasional Riset dan Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan BBRSEKP Tahun 2012 : Pengembangan Sektor Perikanan sebagai Respons Potensi dampak Kehadiran Bandara di kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi utara

Collection Location Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan KP Jakarta - Ancol
Edition Buku 1
Call Number P2018-0003
ISBN/ISSN 978-979-3893-72-3
Author(s) Rosita Dewi
Athiqah Nur Alami
Yuly Astuti
Sandy Nur Ikfal Raharjo
Subject(s) Sumberdaya ikan
Miangas
Bandara
Sektor perkebunan
Pengembangan sektor perikanan
Classification P2018-0003
Series Title
GMD Prosiding
Language Indonesia
Publisher Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Publishing Year 2012
Publishing Place Jakarta
Collation 303p-320p. ; ills. tab. 29 cm
Abstract/Notes rencana pembangunan bandara di miangas merupakan kebijakan pemerintah yang perlu diapresisasi secara prositif. kebijakan tersebut diyakini akan berdampak pada terbukanya aksebilitas miangas sebagai wilayah perbatasan laut di bagian utara indonesia. namun sejauh manakehadiran bandara akan menimbulkan efek ganda terhadap pengembangan potensi wilayah di miangas, khussusnya sektor perikanan? tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi wilayah di miangas, khususnya sektor perikanan? tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi dampak kehadiran bandara terhadap pengembangan sektor perikanan di miangas. pengumpulan data dilakukan melalumetode kualitatif dalam bentuk wawancara dan diskusi terfokus terhadap pemangku kepentingan dan masyarakat di miangas.sejauh ini dampak langsung pembangunan bandara terhadap sektor perikanan memang belum terasa bagi masyarakat. sektor perkebunan yang paling terdampak dari kebijakan tersebut. sebagian besar kebun pohin kelapa milik warga yang terbentang mulai dari utara hingga selatan pulau miangas harus dibebaskan untuk pembangunan bandara. padahal selama ini berkebun merupakan aktivitas sampingan dari nelayan di miangas. jika cuaca sedang kencang maka nelayan memilih tidak melaut dengan pergi berkebun. dalam situasi inilah, berkebun menjadi sumber utama yang diandalkan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat nelayan. untuk itu, pengalihan fungsikebun menjadi bandara akan menempatkan sektor perikanan sebagai tumpuan utama kehidupan masyarakat miangas, meskipun bukan satu-satunya sumber kehidupan. pembangunan bandara juga berpotensi menumbuhkan ssektor pariwisata dan jasa. namun, mengingat saat ini nelayan merupakan mata pencaharian utama penduduk miangas, maka semestinya pengembangan sektor perikanan perlu menjadi perhatian utama penduduk miangas, maka semestinya pengembangan sektor perikanan perlu menjadi perhatian utama pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di miangas. untuk itu
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous