PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERIKANAN INDONESIA HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KEALUTAN 2012 : pengaruh konsentrasi krom dan syntan pada proses penyamakan kulit ikan nila (oreochromis niloticus) terhadap kualitas fisik dan kimia

Collection Location Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan KP Jakarta - Ancol
Edition
Call Number
ISBN/ISSN 978-602-17572-1-5
Author(s) Bestynar Kumawang Sita
Subject(s)
Classification NONE
Series Title
GMD Prosiding
Language Indonesia
Publisher Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Publishing Year 2012
Publishing Place Jakarta
Collation 376p.ills.tab.29cm
Abstract/Notes salah satu limbah yang di hasilkan dalam proses pengelolahan filler ikan adalah kulit. Untuk mengmbangankan,serta lebih mengoptimalkan pemanfaatan limbah kulit,saat ini balai besar kulit, karet dan plastik (BBKKP), Yogyakarta telah mengembangkan teknologi penyamatan kulit ikan nila. Teknologi penyamatan, kulit ikan yang semula dianggap sebagai limbah yang kurang termanfaatkan dan tidak mempunyai nilai jual saat ini justru berpeluang menjai bahan baku industri kerajinan yang sangat potensial dan memiliki nilau ekonomis tinggi(warta pasar ikan, 2005). penelitian bertujuan melihat terhadap pengaruh konsentrasi krom dan retanning pada proses penyamatan kulis ikan nila (oreochromis niloticus) di balai besar kulit, karet dan plastik (bbkkp), yogyakarta rnUji organoleptik dilakukan pada pengujian fisik dan kimia dilakukan pada 9 perlakuan yang meliputi konsentrasi krom (A), yaitu A1 (4%), A2 (6%) dan A3 (8%), serta konsentrasi retanning (B), yaitu B1 (4%), B1, (4%), B2 (6%) dan B3 (8%). pengujian fisik yang dilakukan meliputi uji kekuatan tarik, kemularan , kekuatan sobek dan suhu kerut sedangkan uji kimia yang dilakukan adalah uji kadar air. Analisis stastik yang di gunakan adalah ral (rancangan acak lengkap) pola percobaan faktorial 3 x 3 sebanyak 3 kali ulangan rnhasil rata rata uji kualitas fifsik dan kia dengan perlakuan A2B1 memiliki tingkat kemuluran, kekuatan tarik dan kekuatan sobek terbesar yaitu sebesar 92%, 162,45 kg/cm atau 1593,053 n/cm dan 41.206 kg/cm atau 404,09 n/cm. perlukuan A1B1 memiliki tingkat kadar air terbesar,yaitu sebesar 17,322%, sedangkan A3B3 memiliki tingkat kekuatan tarik ,kemuluran kuat sobek dan kadar iar terkecil yaitu 88.7663 kg/cm atau 870,496 n/cm, 56,67% 23,895 kg/cm atau 234,329 n/cm dan 15,277% perlakuan A3B3 memiliki suhu kerut terbesar, yaitu 96,833 C dan perlakuaan A2B2 memiliki suhu kurut terendah, yaitu 78,333 C. hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa perlakuan A2B1 psling berpengaruh terhadap kualitas sidik sedangakan A3B# paling berpengaruh terhadap kadar air kulit termasak
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous