MULUNG SEBAGAI MODEL KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN STUDI KASUS: DESA BLANGMERANG, KABUPATEN ALOR
Collection Location | Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan KP Jakarta - Ancol |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | 978-602-0804-20-0 |
Author(s) | Tutus Wijanarko Rinto Andhi Suncoko Joni Tri Wibowo |
Subject(s) | Revitalisasi Mulung Masyarakat adat Baranusa Sosial ekonomi masyarakat Tata kelola |
Classification | NONE |
Series Title | GMD | Prosiding |
Language | Indonesia |
Publisher | Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | Prosiding Seminar Penelitian dan Kebijakan Sosial |
Abstract/Notes | Kerentanan sumber nafkah masyarakat akibat menurunnya potensi sumber daya perikanan membuat masyarakat Desa Blangerang melakukan penyesuaian. Di antaranya adalah mengubah pola tangkap dan merevitalisasi Mulung. Mulung merupakan tata kelola yang mengatur pola pemanfaatan sumber daya perikanan dan ukuran layak tangkap dengan menggunakan pola buka (hoba mulung) dan tutup (hading mulung) dengan periode waktu yang ditentukan oleh masyarakat dengan persetujuan dewan adat. Namun seiring berjalannya waktu, kebijakan ini telah luntur bahkan cenderung hilang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014–Juni 2015 di Desa Blangmerang, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, dengan tujuan untuk (1)Mengidentifikasi potensi pengelolaan sumber daya perikanan dengan aturan Mulung (2)Menganalisis tantangan dalam pengelolaan aturan Mulung ke depan. Pengambilan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif melalui wawancara mendalam (In-Depth Interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Mulung memiliki potensi dan makna secara ekologis, sosisologis, dan ekonomis bagi Masyarakat Adat Baranusa. (2) Tantangan revitalisasi Mulung ke depan adalah: Penguatan kelembagaan dewan adat agar memiliki peranan serta mengajak generasi saat ini untuk melestarikan Mulung dan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan aparat terkait tata kelola Mulung secara kolaboratif. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |