SUPPLY CHAIN ANALYSIS PENGEMBANGAN BUDIDAYA PATIN PASUPATI DI TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR
Collection Location | Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan KP Jakarta - Ancol |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | 2089-6980 |
Author(s) | maharani yulisti Hertria Maharani Putri |
Subject(s) | Budidaya rantai pasok, patin pasupati |
Classification | 639.2.03 |
Series Title | GMD | Journal |
Language | Indonesia |
Publisher | Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) |
Publishing Year | 2013 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | J.KEBIJAKAN VOL NO. P. |
Abstract/Notes | Pengembangan budidaya patin pasupati didorong oleh besarnya permintaan daging patin berwarna putih. Patinrnproduksi Indonesia seperti patin siam dengan daging berwarna merah kurang disukai di pasar Internasional, untukrnitu diperlukan pengembangan patin pasupati yang memiliki daging berwarna putih. Penelitian ini bertujuan untukrnmempelajari supply chain patin Pasupati yang telah dikembangkan di Tulungagung. Metode penelitian yang digunakanrnadalah pendekatan analisis supply dan value chain. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunderrnmelalui studi literatur dan survei terhadap pembudidaya, pedagang serta informan kunci seperti peneliti dan pejabatrndinas terkait. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan hasilrnanalisis, perbandingan rantai nilai patin pasupati dan patin siam dari pembudidaya dengan luasan lahan sebesarrn530 m2 ke pabrik fillet ikan ditunjukkan oleh nilai keuntungan yang diterima oleh pembudidaya patin siam lebih tinggirndibandingkan dengan pembudidaya patin pasupati. Sementara itu pada simpul pedagang pengumpul ke pabrik filletrnikan, patin pasupati lebih menguntungkan dibandingkan patin siam. Hal ini terjadi karena patin pasupati mempunyairnharga relatif lebih tinggi dibandingkan denan harga patin siam. Beberapa strategi pengembangan Patin di Tulungagungrnadalah: 1) penetapan kawasan sentra patin pasupati di Tulungagung, 2) mengoptimalkan fasilitas Balai Bemih Ikanrn(BBI) dengan Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi untuk produksi benih patin, 3) penguatan teknologirnbudidaya patin pasupati berdasarkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), 4) penguatan kapasitas SDM untukrnpengolahan limbah patin, 5) membuka kembali pabrik pakan mandiri berbasis masyakarat dengan pemanfaatan limbahrnpatin itu sendiri, serta 6) market intelligence untuk penetapan harga, sehingga usaha patin pasupati di pembudidayarntidak kalah dibandingkan dengan patin siam. |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |