Biota Penempel Pada Keramba Jaring Apung Ikan Tuna Sirip Kuning, Thunnus Albacares Di Perairan Gondol
Collection Location | Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Retno Andamari Jhon Harianto Hutapea Ananto Setiadi |
Subject(s) | Tuna |
Classification | NONE |
Series Title | Prosiding FITA 2015 | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | Pusat Penelitian dan Pengembangan budidaya |
Publishing Year | 2015 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | pp: 1091-1097 |
Abstract/Notes | Ikan tuna merupakan ikan ekonomis penting dan ikan tuna sirip kuning, Thunnus albacares merupakan jenis utama yang ditangkap di Indonesia. Ikan tuna sirip kuning sudah mampu dipelihara pada keramba jaring apung berbentuk bulat dari bahan High Density Poly Ethylene (HDPE) dengan ukuran mata jaring 3.5 inchi. KJA ini mulai digunakan pada bulan Desember 2013. Dengan jumlah ikan tuna di dalam KJA antara 50-60 ekor calon induk ukuran awal 3,0 – 5,0 kg/ekor. Ukuran KJA yang besar dan masa pemeliharaan yang panjang, dan ikan tuna yang sensitive terhadap penanganan, sehingga tidak memungkinkan untuk mengganti jaring selama pemeliharaan. Oleh karena itu, biota penempel berpotensi menjadi pengganggu dalam masa pemeliharaan. Setelah 6 bulan penggunaan KJA, dilakukan sampling dan hasilnya menunjukkan bahwa biota penempel yang terdiri dari kekerangan sebanyak tiga jenis yaitu Picntada sp., Pteria penguin, dan Pinna sp. serta rumput laut lima jenis Padina sp, Sargassum sp., Gracilaria sp, Teripang, Holothuria sp., Bulu babi, Tripneustes sp. dan karang lunak yang sangat melimpah. Oleh karena itu, dalam pengelolaan KJA tuna perlu dilakukan pembersihan biota penempel secara periodic agar terjamin kesehatan dan pertumbuhan ikan tuna sirip kuning. Berdasarkan analisa gambar, perkiraan ukuran ikan ikan tersebut telah mencapai 20-30 kg/ekor dengan sintasan di atas 90 persen |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |