The importance of fish pathology on mariculture in indonesia and the role of fish pathologist in sustainable aquaculture;
Collection Location | Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Kei Yusa, Des Roza, Isti K, Fris Johnny, Ketut Mahardika |
Subject(s) | |
Classification | |
Series Title | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | |
Publishing Year | 2001 |
Publishing Place | |
Collation | 218-227 |
Abstract/Notes | Suatu percobaan untuk meningkatkan kekebalan non-spesifik pad a ikan kerapu bebek dengan menggunakan imunostimulan peptidoglycan dalam pakan pelet telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol. Perlakuan konsentrasi imunostimulan yang dicoba adalah: kontrol (A); 0,1 9 (B); 0,2 9 (C); dan 0,4 g/kg pakan (0). Ikan uji dipelihara dalam bak serat kaca ukuran dua ton yang diisi air laut sebanyak satu ton dan diaerasi dengan menggunakan sistem air mengalir. Aklimatisasi dilakukan selama dua minggu dan pakan pelet diberikan dua kali sehari. Setiap perlakuan menggunakan 15 ekor ikan uji dengan bobot antara 100-250 g. Setiap tiga minggu dilakukan pengambilan darah ikan untuk pengujian tanggap kebal non-spesifik. Parameter yang diamati adalah kepadatan isi sel darah (peV), tingkat haemoglobin (Hb), aktivitas fagositik (PA), indeks fagositik (PI), dan aktivitas lisosim (LA). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada perlakuan 0,2 9 (e) rata-rata PA sebesar 8,80% dan kontrol 2,80%; PI sebesar 2,20 dan kontrol 1,66; LA sebesar 1,92 cm dan kontrol 1,72 cm. Oapat disimpulkan bahwa pemberian imunostimulan peptidoglycan dalam pakan pelet pad a ikan kerapu bebek dapat meningkatkan tanggap kebal non-spesifik KEYWORDS: immunostimulant, peptidoglycan, Cromileptes altivelis, pellet |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |