Perkembangan awal larva Kakap Merah , Lutjanus sebae;
Collection Location | Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Regina Melianawati Philip Teguh Imanto |
Subject(s) | |
Classification | |
Series Title | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | |
Publishing Year | 2003 |
Publishing Place | JPPI VOL IX(1), tahun 2003 |
Collation | 11-20 |
Abstract/Notes | Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan ekonomis penting dan hingga saat ini kebutuhan benih masih mengandalkan dari hasil tangkapan. Salah satu cara menyediakan benih secara berkesinambungan adalah dengan metode pembenihan buatan, yaitu dengan menggunakan implan hormon yang diharapkan dapat memacu perkembangan gonad dan pemijahan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh dosis pelet hormon Luteinizing Hormon Releasing Hormon analog (LHRH-a) yang efisien untuk stimulasi pematangan gonad induk ikan kakap merah. Ikan kakap merah dipelihara dalam karamba jaring apung dengan kepadatan 12 ekor lKaramba Jaring Apung (KJA) ukuran 3x3x3 meter. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan moist pelet dengan kandungan protein 41% dan lemak 11,5%. Perlakuan implan pelet hormon LHRH-a dengan dosis berbeda antara lain 25 J.1fJ, 50 Jig/kg berat badan ikan dan tanpa pemberian hormon. Pengamatan perkembangan sel telur diamati setiap bulan dengan menggunakan kanula, dan sperrna diamati dengan cara striping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kakap merah yang diimplan dengan pelet hormon LHRH-a dosis 50 J.1fJ sel telur berkembang 1 bulan setelah implan, dan secara individu bertambah tingkat kematangannya menjadi 5 ekor dengan stadia sel telur mulai small vitelogenin diameter telur 150-300 f.JIT1 hingga large vitelogenin diameter telur >500 f.JIT1. Pada induk jantan dihasilkan sperma positip 1 sampai positip 3 sampai akhir penelitian. Kata Kunci: Kakap Merah, Hormon LHRH-A, Oosit, Sperma, Karamba Jaring Apung |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |