The Reproductive Biology Of Yellowfin Tuna (Thunnus Albacares) From The Indian Ocean
Collection Location | Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | |
Author(s) | Retno Andamari John Haryanto Hutapea |
Subject(s) | |
Classification | |
Series Title | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | |
Publishing Year | 2003 |
Publishing Place | Proceeding IMFS 2003 |
Collation | 135-138 |
Abstract/Notes | Tingkat kematian yang tinggi selama pemeliharaan larva udang pada umumnya disebabkan oleh serangan penyakit, akibatnya diperoleh produksi dan mutu benih yang relatif rendah. Penggunaan antibiotik, obat-obatan, dan bahan-bahan kimia untuk pencegahan penyakit dirasakan tidak efektif. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali sudah menerapkan kontrol biologi untuk vibrio bercahaya dalam pemeliharaan larva. Penelitian menggunakan sel awetan (imobil bakteri) Alteromonas sp. BY -9 sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Vibrio spp. dapat ditekan hingga 10--102 CFU/mL dalam air pemeliharaan larva udang. Didapatkan tingkat sintasan benih stadia PL-10 sebesar 35,6% pada perlakuan penggunaan sel awetan dan 34,0% pada kontrol (sel segar). Hasil ini menyimpulkan bahwa probiotik Alteromonas sp. BY-9 dalam bentuk sel awetan dapat diaplikasikan sebagai kontrol biologi dalam produksi benih udang. Hal ini akan membantu sektor swasta dalam menyederhanakan penggunaan bakteri probiotik dan meminimalkan penggunaan antibiotik dalam produksi benih udang |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |