Ikan kakap putih bersifat euryhaline sehingga memungkinkan dibudidayakan di laut dengan sistem keramba jaring apung ( KJA) atau keramba tancap di tambak bersalinitas tinggi atau rendah, kolam air tawar atau keramba jaring apung di perairan waduk atau danau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap pertumbuhan dan sintasan juvenil kakap putih (Lates calcalifer). Tahap awal penelitian ini adalah adaptasi terhadap salinitas. Waktu adaptasi terhadap penurunan dan kenaikan salinitas dilakukan selama 5 hari. 35 ekor ikan dengan panjang 2,5-3 cm dipelihara dalam bak polikarbonat bervolume 100 liter yang diisi air laut sebanyak 35 liter. Ikan diberi pakan pellet 3 kali sehari secara ad libithum, pergantian air dilakukan sehari sekali sekali sekaligus dengan kegiatan penyiponan selama 32 hari masa pemeliharaan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan 4 perlakuan salinitas yaitu perlakuan A : ikan dipelihara pada salinitas 40 ppt, perlakuan B : ikan dipelihara pada salinitas 34 ppt(kontrol), perlakuan C : ikan dipelihara pada salinitas 16 ppt, dan perlakuan D: ikan dipelihara pada salinitas 0 ppt dengan 4 kali ulangan. Analisa data menggunakan ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan D (salinitas 0 ppt) menghasilkan bobot akhir rata-rata sebesar 52,82