PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BANDENG DI GRESIK, JAWA TIMUR

Collection Location Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali
Edition
Call Number
ISBN/ISSN 978-979-789-046-9
Author(s) Agus Priyono, Titiek Aslianti, Tony Setiadharma, dan Irwan Setiadi
Subject(s)
Classification
Series Title
GMD
Language
Publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya
Publishing Year 2013
Publishing Place
Collation 97-103
Abstract/Notes Ikan bandeng (Chanos-chanos Forsskal) merupakan satu di antara ikan air payau yang sudah lama berkembang di Indonesia. Sistem budidaya yang dikembangkan beragam, mulai cara tradisional, semi-intensif maupun intensif. Seluruh tahapan budidaya umumnya dilakukan di tambak pasang surut, dan ikan bandeng mampu hidup pada rentang salinitas mulai 0 sampai lebih dari 50 ppt. Ikan bandeng mempunyai nilai strategis, karena mudah dibudidayakan, dengan nilai ekonomi cukup tinggi mulai dari benih, gelondongan maupun yang berukuran besar. Pemilihan benih bandeng berkualitas yang berukuran panjang 14-16 mm, mempunyai gerakan agresif dipelihara di tambak salinitas 4-6 ppt selama 50 hari dengan pakan berupa fermentasi, yaitu
campuran tepung ikan, dedak, tetes tebu, urea, dan ragi, diberikan 1 kali dalam seminggu. Gelondongan bandeng yang berukuran 1-2 inci hasil pembesaran, ditebar ke dalam tambak dengan kepadatan 10.000 ekor/ha. Pemeliharaan dilakukan selama 4-5 bulan dengan pemberian pakan awal berupa fermentasi 1 kali/minggu sampai gelondongan berumur 30-40 hari. Pakan pelet apung yang berukuran diameter 200-500 mm diberikan mulai dosis 2%-3%/hari, ditebar secara merata di sekeliling kolam, ukuran pakan ditingkatkan sampai menjelang panen umur 4-5 bulan. Sebanyak 16 orang pembudidaya dari 2 kecamatan di Kabupaten Gresik mengikuti pelatihan IPTEK, pembudidaya cukup aktif dalam mengikuti petunjuk yang diberikan oleh tenaga pendamping. Aplikasi teknik pemilihan benih bandeng yang berkualitas dilakukan langsung ke pembudidaya, demikian pula cara pendederan sampai memproduksi bandeng. Pembesaran bandeng yang dilakukan secara tradisional plus yaitu dengan penambahan pakan, menghasilkan ikan bandeng sebanyak 1,3-1,6 ton/ha dalam 5-6 bulan pemeliharaan, dengan sintasan 80%-90%. Sedangkan produksi yang dilakukan secara semi intensif selama 4 bulan dengan pemberian pakan, menghasilkan 3,0 ton/ha dengan sintasan 95%.
KATA KUNCI: diseminasi ikan bandeng, Kabupaten Gresik, benih berkualitas baik, pembesaran
Specific Detail Info
Image
  Back To Previous