EVALUASI KERAGAMAN GENETIK INDUK IKAN KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus) F-1 DAB TURUNNYA (F-2) DENGAN PENANDA mt-DNA
Collection Location | Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol Bali |
Edition | |
Call Number | |
ISBN/ISSN | 1907-6754 |
Author(s) | Sari Budi Moria Sembiring, Ketut Suwirya, Regina Melianawati, dan Haryanti |
Subject(s) | |
Classification | |
Series Title | GMD |
Language | |
Publisher | Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya |
Publishing Year | 2012 |
Publishing Place | |
Collation | 337-343 |
Abstract/Notes | Permintaan benih kerapu sunu terus meningkat sejalan dengan perkembangan budidaya laut. Namun perdagangan ikan kerapu sunu masih didominasi oleh hasil tangkapan alam. Cepat atau lambat penyediaan induk alam akan semakin sulit. Untuk itu, perlu antisipasi penyediaan induk melalui hasil budidaya. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah evaluasi keragaman genetik antara induk kerapu sunu F-1 hasil seleksi dari budidaya dan turunannya (F-2) dengan menggunakan penanda mt-DNA. Penelitian menggunakan metode Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) dengan empat enzim restriksi. Sampel yang digunakan adalah sirip ekor yang dipotong dari induk F-1 sebanyak 57 ekor dan yuwana F-2 sebanyak 40 ekor yang merupakan hasil pemeliharaan larva hingga yuwana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan 3 enzim restriksi yaitu Hae lll; Mnl l; dan Nla lll diperoleh tujuh komposit haplotip terdeteksi pada induk F-1, sementara Ecor V hanya 1 komposit haploid. Dari komposit haplotip tersebut hanya tiga komposit haplotip yang dominan dari turunannya (F-2). Hal ini dimungkinkan bahwa yuwana yang dianalisis tersebut berasal dari populasi 3 komposit haplotip induk F-1. Hasil analisis dengan program Tools for Population Genetic Analysis (TFPGA) menunjukkan bahwa nilai keragaman genetik induk F-1 mengalami penurunan sebesar 20,46% terhadap turunannya (F-2), hal ini diduga karena sedikitnya jumlah induk efektif yang memijah. Dengan demikian penambahan induk efektif perlu dilakukan untuk menghindari laju penurunan keragaman genetik. KATA KUNCI: induk F-1, yuwana F-2, keragaman genetik, mt-DNA, kerapu sunu |
Specific Detail Info | |
Image | |
Back To Previous |