Text
Analisis Pengaruh Pre-Heater dan Magnetisasi Bahan Bakar Terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel
Masalah utama yang dihadapi nelayan kita saat ini adalah harga BBM yang semakin mahal dan sulit terjangkau, sementara pasokannya tidak stabil dan bahkan di beberapa tempat BBM semakin langka. Pada umumnya nelayan menggunakan motor diesel sebagai penggerak utama kapal, disamping itu motor diesel juga banyak digunakan untuk keperluan lain seperti : transportasi (truk dan bus), generator listrik dan lain-lain. Motor diesel merupakan salah satu jenis motor bakar dalam (internal combustion engine) yang paling banyak digunakan pada berbagai area dan keperluan, karena motor ini memiliki efisiensi yang tinggi, ketahanan (durability) dan kepercayaan (reability) yang lebih bagus. Penggunaan motor diesel dan motor bakar pada umumnya selama ini juga memiliki kelemahan yaitu tingkat efisiensi yang sangat rendah (26-30%) dan menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas buang dan menyebabkan cadangan minyak bumi dunia semakin menipis. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi guna membantu memecahkan masalah tersebut yaitu penghematan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dan mengurangi tingkat emisi gas buang. Sebagai variabel penelitiannya adalah suhu (30oC; 40oC dan 50oC), fluks magnet (0,1 Tesla; 0,2 Tesla; 0,3 Tesla dan 0,4 Tesla) dan bahan bakar (solar murni dan B30 CPO Parit). Pengujian unjuk kerja dilakukan pada putaran mesin 900, 1100 dan 1300 rpm menggunakan engine test bed pada motor diesel Merk Petter 3,5 HP 1 silinder. Sedangkan uji emisi gas buang opasitas menggunakan alat opacitymeter dan gas analyzer, yang diujikan pada motor diesel Merk Toyota 4 silinder pada putaran maksimum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan torsi (4,214 N-m), daya (0,397 kW; 0,485 kW; dan 0,573 kW) dan bmep (241,701 kPa). Penghematan SFC tertinggi untuk putaran mesin 900 rpm adalah 8,25 % ( fluks magnet 0,1 Tesla vs 50oC), 1100 rpm sebesar 22,35 % (fluks magnet 0,3 Tesla vs 50oC); dan 1300 rpm sebesar 20,21 % (fluks magnet 0,4 Tesla vs 50oC). Emisi gas buang opasitas turun sebesar 37,8 % (0,4 Tesla vs 50oC) untuk solar dan 33,3 (0,3 Tesla vs 50oC) untuk B30 CPO Parit. Dengan penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa heater dan magnet terbukti memberi pengaruh positif terhadap penghematan bahan bakar dan penurunan emisi gas buang serta direkomendasikan agar dapat disosialisasikan dan diaplikasikan pada motor diesel.
B1300048 | TES10-62-843.6 ISM a | Archivelago Indonesia Marine Library - Perpustakaan Kementerian Kelautan dan Perikanan | Available |
No other version available